Juara Dunia Pertama, Piquet Jr Tak Kuasa Tahan Tangis

LONDON – Sejarah akhirnya berpihak kepada Nelson Piquet Jr (Nextev TCR). Dia mencatat namanya sebagai juara dunia pertama Formula Electric. Finis ketujuh di seri terakhir Minggu (28/6) sudah cukup baginya untuk mengatasi perlawanan rival tedekatnya Sebastien Buemi (e.dams Renault) dengan selisih sangat tipis, satu poin (144-143).

Piquet memulai balapan dengan modal buruk setelah di sesi kualifikasi putra mantan juara tiga musim Formula 1 Nelson Piquet itu hanya menempati posisi ke-16. Pole position direbut Stephane Sarrazin (Venturi) yang mendominasi, finis pertama, tetapi gagal menang.

Ya, Sarrazin finis dengan power di baterenya menyisakan nol persen yang menurut aturan adalah sebuah pelanggaran. Akibatnya, dia kena penalty penalti 49 detik dan harus legowo menyerahkan titel juara seri 11 kepada Sam Bird.

Buemi start lebih baik dari posisi keenam dan sempat berada Piquet di depan hingga pertangahan balapan. Petaka datang di lap ke-16 dari 29 yang dilombakan, ketika mobil Buemi melintir sampai berputar di tengah trek. Peluang tersebut dimanfaatkan Bruno Senna (Mahindra) untuk merebut posisi keenam.

Perjuangan memperebutkan posisi kelima begitu krusial bagi Buemi mengingat selisihnya dengan Piquet hanya satu poin. Satu posisi saja dia berhasil maju, juara dunia ada di tangannya. Namun, upayanya menyalip Senna benar-benar tidak mudah. Tiga kali keduanya bersenggolan tapi Senna selalu mampu mengamankan posisinya.

Nelson Piquet yang cerdik memanfaatkan power batereinya memastikan kemenangan saat balapan menyisakan enam lap. Dia melewati Salvador Duran (Aguri) untuk mengamankan posisi ketujuh sekaligus memastikan pimpinan klasemen dengan selisih satu poin.

’’Aku sampai tidak tahu apa yang harus aku katakan. Ini adalah tahun yang sulit. Aku membalap semaksimal mungkin terus mendorong kemampuanku sampai aku memutuskan untuk tidak bertanya apapun kepada tim, aku harus menjaga konsentrasi,’’ seru Piquet yang tampak beberapa kali mengusap air mata harunya.

Musim kedua Formula E kan kembali dibuka September 2015 dan berakhir Juni 2016. Kalender balap akan diperpanjang menjadi 12 seri dari 11 di tahun pertama. Musim depan akan ditandai dengan diperkenalkannya delapan tim pabrikan yang mulai diperbolehkan mengganti beberapa suku cadang standar. (cak/ham/vil)

Tinggalkan Balasan