Bantu Indonesia Gebuk Filipina

SINGAPURA – Aprilia Santini Manganang akhirnya bisa bernafas lega. Sebab, dirinya akhirnya diperbolehkan turun dalam multievent SEA Games cabor voli. April pun menjadi motor kemenangan Indonesia atas Filipina dengan skor 3-0 (25-22, 25-20, 25-14) dalam pertandingan perdana yang berlangsung di Hall 2 OCBCArena kemarin (10/6).

Sebelumnya, Sekjen LUPI (PBVSI-nya Singapura) Ricky Palou mengecam keras Indonesia yang mendaftarkan nama Aprilia. Sebab, open spiker asal klub kampiun Proliga Jakarta Electric PLN itu dianggap bermasalah dengan status seksualnya.

Kasus April ini bukan yang pertama. Kontroversi seputar permasalahan gender ini sudah menjadi perbincangan hangat. Beberapa diantaranya adalah pelari Afrika Selatan Caster Semenya yang memenangkan 800 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin, Jerman, 2009 silam.

Kubu Indonesia sendiri dengan keras membantahnya. ’’Kalau diminta bukti, tentunya kami sudah siap untuk memberikan,” tegas Kabid V Pertandingan PP PBVSI Hanny Surkattty kemarin.

Hanny pun mempertanyakan motif yang dilakukan oleh Filipina karena masih mengecam status seksual dari Aprilia. ’’Soalnya, dalam technical meeting mereka sama sekali tidak melancarkan komplain. Namun, kenapa mereka ngomong di media?” keluhnya.

Karena itu, Hanny yang juga menjabat sebagai Direktur Proliga itu mengatakan kemungkinan akan melakukan protes balik kepada kubu Filipina. ’’Ini kan berhubungan dengan human rights. Jadi menurut saya sudah keterlaluan,” jelasnya.

Aprilia sendiri yang ditemui terihat tidak terlalu mempedulikan segala kontroversi yang membelit pada dirinya. ’’Ini pemberian Tuhan. Jadi, saya sama sekali tidak menyesal,” terangnya.

Pemain yang akrab disapa Lano itu mengakui bahwa ini merupakan ’’makanan” baginya di kehidupan sehari-hari. ’’Saya sudah biasa. Tidak terlalu peduli juga sih,” tutur perempuan asal Manado tersebut.

Hanya, dirinya menyatakan sempat sedikit kaget sekaligus drop dengan tekanan yang diberikan oleh pendukung Filipina yang ternyata jauh lebih banyak dari suporter Indonesia. Setiap kali dirinya melakukan spike atau servis, pastinya terdengar boo keras dari para penonton.

’’Pertama-tama sempat kaget. Nanun, setelah itu saya sudah bisa menguasai diri. Mungkin juga karena ini adalah SEA Games pertama saya. Jadi pikiran saya teralihkan oleh motivasi,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan