Pembinaan Usia Muda Jangan Mati

Pembinaan Usia Muda Jangan Mati
Fajri Achmad NF. / Bandung Ekspres
ANGKAT SUARA : Ratusan Bobtoh Persib melakukan aksi Unjuk rasa (Unras) di Depan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (4/6). Mereka menuntut pemerintah segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan sepak bola nasional yang kini disanksi FIFA. Bobotoh menginginkan agar sepak bola Indonesia terbebas dari campur tangan politik mana pun yang mengakibatkan kerugian.
0 Komentar

LEGENDA hidup Persib Bandung Sujana mengatakan pembubaran Maung Bandung hanya sementara dan tidak akan menghilangkan ciri khas dari permainan Pangeran Biru.

Mantan juru gedor Persib Bandung era 90an itu menilai, asalkan regenerasinya tidak terputus, dan tetap memberikan wadah bagi pemain Persib junior untuk melenggang ke skuat Persib senior.

”Kadang yang jadi kendala adalah tidak adanya kesinambungan, dari diklat ke Persib senior, untuk sementara kan pemain kita yang U-21 gak nyambung ke Persibnya, ini mentoknya kemana, harus ada kesinambungan dari Persib junior ke senior minimal ada tiga atau  empat pemain lah, magang misalnya,” ujarnya saat ditemui di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin (8/6).

Baca Juga:Komar dan Nining Meida Jadi Duta Batu AkikMenanti Realisasi Rutilahu

Meski saat ini sepakbola Indonesia telah mati. Namun, Sujana memiliki harapan untuk mempertahankan sepakbola nasional ke depannya, yakni dengan terus membina pemain muda.

”Kalau pun Menpora membekukan PSSI, pembinaan usia muda harus terus berjalan untuk ke depannya, regenerasi lah,” ujar Sujana.

Semangat Sujana itu didukung ketua umum Askot PSSI Kota Bandung Yana Mulyana, yang menyatakan pembekuan tidak memengaruhi sepak bola kelompok usia pembinaan. Sebagai penyalurannya, para pemain di tahap pembinaan akan diarahkan ke turnamen Asprov atau PON.

”Tetap kalau yang SSB mengacunya ke Askot atau Asprov, kalau Persib mah beda lagi yang usia 17 sama usia 21 kalau gak salah, kalau di Askot sama di Asprov juga yang umur 17 masih ada sekarang,” ujarnya.

Setali tiga uang, stiker Persib Bandung Tatan juga tetap fokus kepada sepakbola meski bukan bermain dalam klub, melainkan dengan mengabdikan diri buat sekolah sepakbola yang sudah membinanya dulu Elput.

Menurut Tantan, apa yg dilakukannya sebagi upaya menjaga sepakbola tetap hidup. Karena, jika hanya dibiarkan dan tidak ada pembinaan, bukan tidak mungkin sepakbola akan benar-benar mati.

”Paling latihan bersama saja. Kebetulan lapangannya dekat rumah, biasanya hari minggu SSB latihannya. Sekalian latihan berbagi ilmu juga,” kata Tantan.

Baca Juga:Bawang Merah Paling TinggiPeriksa Ulang Ijazah PNS

Baginya, berbagi ilmu dengan klub yang membinanya dulu sudah dia lakukan jauh sebelum Persib akan di bubarkan. Hanya saja, saat ini lebih intens sambil diskusi dengan junior-juniornya tentang sepakbola dan teknik-teknik dasar sepakbola.

0 Komentar