IBUN – Pemerintah Kabupaten Bandung sempat berjanji akan memprioritaskan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Namun pada kenyataanya, memasuki pertengahan tahun belum juga ada yang terealisasi.
REVITALISASI: Perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) dilakukan guna memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat.
Dari rencana rumah sasaran 75.000 unit yang tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung belum mendapatkannya.Di Kecamatan Ibun saja 12 desa belum ada yang menyerap dana bantuan itu. Sementara warga sudah menantikan kucuran bantuan tersebut. ’’Itu pun tidak semua desa usulannya direalisasi,’’ kata Kades Neglasari Ujang kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Ujang mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Dispertasih bidang perumahan. Tetapi setelah dicek ternyata desanya tidak menerima bantuan untuk rutilahu. ’’Padahal warga kami sangat menantikan bantuan tersebut. Masih banyak rumah panggung yang terbuat dari bilik, yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan,’’ ucapya.
Dari jumlah 9 RW, ada 600 unit rumah yang harus mendapatkan bantuan. ’’Kondisinya sudah ada yang miring terdapat di RW 07, sangat memprihatinkan,’’ ungkap Kaur Kesra Aten.
HIja Dispertasih tidak segera merealisasikannya, pemerintah setempat akan mengambil langkah mengalokasikan anggaran melalui program Sabilulungan Rumah, Air, Kakus, Sampah dan Alam (Raksa) Desa.
’’Kami ingin menyentuh pembangunan RAKSA Desa, supaya masyarakat dapat menikmati dan merasakan manfaatnya. Kasihan dari tahun ke tahun belum menerim bantuan,’’ tutur dia.
Dia berharap ada kucuran dari berbagai pihak. Tidak hanya mengandalkan pemerintah. ’’Mengingat di desa kami tidak ada pengusaha. Semoga saja ada dermawan yang ingin berbagi sabilulungan membantu warga miskin, khususnya dalam perbaikan rutilahu,’’ harapnya.
Aten mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan rumah warga bekerjasama dengan para ketua RW. ’’Semoga saja upaya ini membuahkan hasil yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,’’ paparnya. (aku/far)