[tie_list type=”minus”]Kiloan Beras Bulog Masih Ada yang Kurang[/tie_list]
IBUN – Bulog mulai memperketat distribusinya. Salah satunya karena banyaknya keluhan terkait beras plastik. Namun, Bulog memastikan bahwa beras mereka aman.
Meski begitu, keluhan dari masyarakat tetap datang. Kali ini dari para kepala desa tentang tidak sesuainya kiloan beras raskin bagi masyarakat. Dalam setiap karungnya seharusnya terdapat 15 kilogram, namun saat mereka melakukan pengecekan ternyata tidak sesuai.
’’Masa ada yang beratnya cuman 13 kg, lalu kemana sebagiannya. Apakah tumpah di jalan kan kita tidak tahu,’’ ujar Kades Neglasari Kecamatan Ibun Ujang Wahyudin, melalui Kasi Kesra Aten kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di kantor desa kemarin (26/5).
Mereka menginginkan agar ada perwakilan dari pihak desa yang ikut dalam pendistribusian. Pasalnya, keluhan ini disampaikan tidak hanya dari desa mereka, karena di saat ada rapat bersama pemerintah desa yang lain banyak yang mengeluhkan hal yang sama. ’’Seperti beras bau apek dan masih adanya pasir,’’ keluhnya.
Dia meminta, agar pihak bulog lebih meningkatkan pengawasan ekstra dalam pengiriman beras untuk keluarga kurang mampu. ’’Agar tepat guna dan tepat sasaran. Kalau pendistribusian dari desa ke tiap RW kita kawal dengan tim raskin yang di bentuk dari masyarakat,’’ tuturnya.
Dia menjelaskan, dibentuknya tim raskin supaya beras yang disalurkan ke 9 RW bisa sampai ke titik Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan utuh. ’’Desa kami lebih dari 1.000 RTS. Saat ini masih sedang dalam proses pembentukan ketua RW, sehingga pengawalan harus betul-betul dilakukan,’’ ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Idar, 50, mengatakan, kebijakan pemerintah baru dengan ditiadakannya raskin untuk aparat juga mendapat respons yang baik dari warga. ’’Tinggal pembagian di tingkat RW yang harus di benahi, supaya merata dalam pembagiannya,’’ imbuhnya.
Dia juga berharap, supaya jatah beras ke desanya ditambah saat ini baru Rp 9.900 kg, untuk warga 9 RW dengan jumlah penduduk 4.848 jiwa. ’’Kami harap ada penambahan berat timbangan. Selain kurang dari 15 kg, warga rata-rata hanya kebagian 6 liter. Itu demi menjaga keamanan dan kondusifnya di daerah,’’ imbuhnya.
Minta Perketat Pengawasan
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News