BPOM Jangkau Pedesaan

[tie_list type=”minus”]Badan POM Gencarkan Gerakan Keamanan Pangan[/tie_list]

bpom
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG EKSPRESJUMPRES: Jajaran dari Badan POM didampingi Bupati Bandung Barat saat menjelaskan terkait gerakan keamanan pangan desa di Kantor Kecamatan Parongpong, kemarin.

PARONGPONG – Badan Pengawas Obat Makanan (POM) Bandung melakukan roadshow dengan mengambil tema ’Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD)’ untuk lebih mencegah peredaran makanan mengandung zat berbahaya. Wilayah yang terpilih dikunjungi yakni Desa Parongpong, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Bandung Abdul Rahim, kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran terhadap keamanan pangan yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat. Dikatakannya, GKPD merupakan program yang sangat positif dengan tujuan untuk menciptakan kampanye keamanan pangan berbasis komunitas yang berkelanjutan.

”Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan produk pangan dari usaha pangan di desa yang terdiri dari industri rumah tanggan pangan (IRTP), dan ritel pangan desa berupa warung atau toko. Saat ini saja Badan POM sudah memfasilitasi dan mengedukasi 5.800 usaha pangan dan 1.550 ritel pangan desa,” kata dia.
Dia menuturkan, Desa Parongpong merupakan satu dari banyak daerah yang dijangkau Badan POM untuk mengkampanyekan GKPD. Desa Parongpong diharapkan menjadi pilot project Desa Paman (Desa Pangan Aman). ”Inisiatif ini merupakan bagian dari amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan yang menjadi kebutuhan dasar manusia,” paparnya.
Untuk menjangkau pengawasan Desa Pangan ini, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan kader untuk di tempatkan di desa. Dia menyebutkan, saat ini jumlah kader yang sudah mendapatkan pelatihan berjumlah 2.100 orang yang berasal dari kalangan PKK, karang taruna, guru, penyuluh keamanan pangan (PKP).

”Selain meningkatkan pengawasan di lapangan, kami juga akan melakukan kolaborasi dengan para pelaku usaha. Hal ini agar para pelaku usaha juga dapat menyadari akan pentingnya bahan makanan yang diberikan kepada pembeli. Jangan sampai, memikirkan keuntungan saja tanpa memikirkan keselamatan bagi para pembelinya,” bebernya.

Tinggalkan Balasan