JAKARTA – Anggota Tim Transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kian berkurang. Setelah kali pertama diumumkan Menpora Imam Nahrawi dengan total 17 nama pada 8 Mei, kini jumlahnya menyusut menjadi 13 nama saja setelah satu per satu figur yang ditunjuk mengundurkan diri.
Rabu (13/5) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga memilih mundur dari tim yang dibentuk untuk menormalkan sepak bola nasional pasca-PSSI dibekukan pada 18 April. Dalam akun Twitter resminya, Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil– menyatakan bahwa banyaknya kegiatan dan kesibukan di Bandung menjadi alasan utama.
’’Saya juga sudah mengirimkan surat ke Menpora yang menyatakan mengundurkan diri dari Tim Transisi PSSI. Karena banyak kegiatan yang tidak bisa saya tinggalkan,’’ tulis Emil dalam akun Twitter-nya kemarin.
Meski begitu, Emil menuturkan bahwa dirinya tetap akan memberikan kontribusi berupa gagasan dan pendapat ke tim tersebut.
’’Meski mundur, saya tetap akan membantu sebisa-bisanya dari jarak jauh dalam bentuk pendapat dan saran-saran terkait reformasi sepak bola yang memang dekat di hati saya,’’ lanjut ayah dua anak tersebut. Dengan bergitu, Ridwan Kamil menjadi orang keempat yang menyatakan mundur dari Tim Transisi PSSI.
Sebelumnya, pada 9 Mei, atau sehari setelah pengumuman Tim Transisi PSSI, Velix Wanggai menarik diri dari tim dengan mengirimkan surat terbuka kepada sejumlah media. Belakangan, keputusan mantan staf khusus mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut diikuti mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan mantan manajemen PSM Makassar Farid Husaini. Alasan empat orang tersebut seragam, yakni tidak mampu berbagi waktu dengan kesibukan mereka saat ini.
Kabar mundurnya Ridwan Kamil tersebut juga dibenarkan pihak Kemenpora. Deputi V Keharmonisan dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menyatakan, pihaknya sudah menerima surat dari Ridwan Kamil. ’’Iya, betul. Itu (mundur dari Tim Transisi PSSI, Red) adalah hak beliau. Tapi, the show must go on,’’ ujarnya.
Gatot juga belum bisa memastikan kapan pihaknya mencari pengganti para figur tersebut. ’’Pasti kami akan mencari pengganti, tapi mungkin belum dalam waktu dekat. Karena tidak gampang untuk mendapatkan orang yang berintegritas dan tak memiliki beban masa lalu,’’ tegasnya. (dik/c19/ko/rie)