[tie_list type=”minus”]Selidiki Beragam Kemungkinan [/tie_list]
PANGALENGAN—Hari ke lima tim evakuasi membuahkan hasil. Jenazah Nurul, 8, berhasil ditemukan tidak jauh dari rumahnya yang berjarak 50 meter.
Dengan penemuan jenazah Nurul, maka jumlah korban tewas dalam kejadian longsor tersebut menjadi lima orang.
Ketua Basarnas Jawa Barat Anggit M Satoto mengatakan, tim evakuasi berhasil menemukan jenazah Nurul pada pukul 10.45. ’’Penemuan tersebut menggunakan alat berat di sektor tiga dekat wilayah hutan pinus,’’ kata Anggit kemarin (7/5).
Dia mengatakan, korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat dari tempat kejadian longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan untuk dilakukan identifikasi oleh dokter dan tim Inafis Polres Bandung.
Anggit menjelaskan, tim evakuasi berjumlah 350 orang akan melanjutkan pencarian korban lain ke tempat yang sudah direncanakan.
Sementara itu, Gubernur dan Kapolda meninjau lokasi longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, kemarin.
Kedatangan Kapolda ke lokasi longsor tersebut untuk memintai keterangan warga dan ahli terkait longsor dan ledakan pipa panas bumi milik PT Star Energy Geotermal.
”Kami pun akan mendatangkan tim Puslabpor Mabes Polri ke lokasi untuk mendalami masalah ini. Sebab, ada beberapa keterangan yang berbeda, apa longsor dulu lalu menghantam pipa atau ledakan pipa baru longsor,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Mochammad Iriawan.
Iriawan mengungkapkan, belum bisa memastikan apa penyebab kejadian tersebut. Kesimpulan akhir baru akan diutarakan sudah ada sinkronasi saksi di lapangan dan ahli. ”Makanya kami memerlukan pendalaman. Tidak sembarangan mengambil keputusan,” ucapnya.
Iriawan menegaskan, anggota sudah memintai keterangan sejumlah saksi termasuk dari pihak PT Star Energy selaku pemilik pipa gas geothermal.
”Masalah teknis. Kami ingin mengatahui tekanan dari sana berapa, kemudian ada masalah apa, dan maintenance-nya seperti apa. Hanya kami belum bisa memastikan penyebab longsor,” tegasnya.