Labfor Investigasi Longsor

Yadi menambahkan masyarakat membutuhkan penjelasan seutuhnya dari Kementerian LHK yang menjadi penyebab longsor. “Misalnya saja sampai saat ini kan masyarakat masih banyak yang mempertanyakan apakah longsor itu terjadi akibat ledakan pipa panas bumi milik Star Energy ataukah karena memang faktor alam atau faktor lingkungan setempat. Apakah memang akibat kerusakan lingkungan atau karena pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan, itu harus diselidiki,’’ papar Yadi. ’’Harus segera ditangani supaya tidak menimbulkan persoalan yang semakin besar terutama bagi masyarakat yang terkena imbasnya,’’ ujarnya

Yadi menilai, kawasan Bandung Selatan terutama Pangalengan tergolong daerah rawan longsor. Kondisi ini perlu menjadi perhatian seluruh pihak.

”Kita meminta pembangunan di kawasan tersebut harus melalui kajian mendalam meliputi berbagai aspek. Kajian ini punya tujuan penting agar dibuat upaya antisipasi jika terjadi bencana,” tandasnya.

Pihaknya menganggap kawasan terjadinya longsor mesti menjadi kawasan lindung (konservasi). Dengan demikian maka setiap aktivitas di kawasan tersebut mesti sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan. (yul/rie)

[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]

Korban Belum Ditemukan

  1. Ayi, 45, warga Kampung Mekar Madani (sedang mancing)
  2. Asep Juju, 65, warga Rancamanyar (sedang menyabit rumput)
  3. Wiwi, 35, warga Kampung Cibitung (sedang di rumah)
  4. Dedeh, 45, warga Kampung Cibitung (sedang di rumah)

[/box]

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan