Hanya Siapkan Sembilan Peti Mati

Saat itu, Edre sempat melayani pertanyaan wartawan. Dia mengatakan, pihaknya masih mengharapkan pengampunan. Menurut dia hukuman mati tidak selayaknya diberlakukan. ’’Karena sudah ada penolakan dari berbagai negara,’’ paparnya.

Dalam kesempatan itu juga, Ismail mengatakan permintaan terakhir Mary Jane. Warga Filipina itu meminta berkumpul dengan keluarganya satu hari menjelang eksekusi. ’’Sudah kami sampaikan ke kejaksaan,’’ jelasnya.

Permintaan itu dilayangkan setelah kejaksaan berjanji akan mengabulkan permintaan terakhir terpidana mati. Janji itu disampaikan petugas Korps Adhyaksa ketika rapat dengan konselor dan kuasa hukum di Kejaksaan Negeri Cilacap hari Sabtu (25/4) lalu.

Sekitar pukul 15.00, kunjungan keluarga pun berakhir. Iring-iringan rombongan terlihat keluar dari kapal. Mereka kembali menuju ke Dermaga Wijaya Pura.Sebelum keluar meninggalkan dermaga, adik Myuran, Chintu sempat meninggalkan pesan pada awakmedia. Dia meminta kerendahan hati presiden Jokowi untuk menerima pengampunan terpidana mati. ’’Saya berharap presiden menggunakan kekuasaanya untuk membatalkan eksekusi mati,’’ pintanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Michael Chan. Dia meminta belas kasihan pada Jokowi. Menurut dia akan banyak keluarga yang kehilangan dengan eksekusi mati itu. ’’Kami berharap presiden mau menghapus hukuman mati,’’ paparnya.

Sementara itu, ada kabar yang menyebutkan hanya ada 9 terpidana mati yang dieksekusi. Pasalnya, upaya hukum dari Serge Areski Atloui diterima oleh PTUN. Namun demikian, hingga saat ini, jumlah peti mati yang akan dipergunakan untuk para terpidana mati, masih belum jelas. Pengurus Kematian GKJ Cilacap, Suhendro Putro mengaku, belum menerima pesanan untuk itu. ’’Hanya beberapa waktu lalu saja, ada yang pesan 10 peti mati dari kepolisian,’’ jelasnya.

Pasca pemesanan itu, pihaknya mengaku sudah siap, karena memang peti mati sejumlah itu telah dipersiapkan. Hanya saja, terkait jumlah apakah sembiulan atau 10 peti yang akan diugunakan terpidana mati, dirinya mengaku belum mengetahui. ’’Ya kalau sekarang belum ada komunikasi lagi. Terakhir cuma dari polisi yang pesan 10 peti,’’ ujarnya.

Dari pengalamannya eksekusi tahap pertama, dia yang juga masuk dalam tim pemandi jenazah terpidana mati, jelang eksekusi, ia akan menerima sms dari pihak kepolisian maupun kejaksaan. Namun, ia mengaku bahwa sampai saat ini belum menerimanya. ’’Kalau yang sudah-sudah, saya di sms, tapi ini sampai sekarang belum,’’ ujarnya ketika, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan