[tie_list type=”minus”]Real Madrid 1 vs Atletico Madrid 0[/tie_list]
MADRID – Javier Hernandez dan Sergio Ramos layak disebut sebagai kunci lolosnya Real Madrid ke semifinal Liga Champions, untuk kelima kalinya secara beruntun. Sebab, keduanya bisa tampil mengejutkan dan membantu Real menyingkirkan Atletico Madrid, di Santiago Bernabeu, Madrid, Kamis dini hari kemarin (23/4).
Chicharito -sapaan akrab Hernandez- dan Ramos menjadi bagian dari skema dadakan Carlo Ancelotti di saat krisis menerpa skuad Los Blancos sebelum laga. Jika Chicharito dimainkan berduet dengan Cristiano Ronaldo, maka Ramos digeser ke depan dari bek tengah menjadi gelandang bertahan.
Chicharito yang hanya lima kali bermain sebagai starter di Primera Division ataupun di Liga Champions memberi mimpi buruk Atletico pada menit ke-88. Gol tersebut menjadi torehan pertama penyerang berkebangsaan Meksiko itu dalam pentas Liga Champions musim ini.
Bukan hanya gol yang menjadi balasan kepercayaan Carlo Ancelotti itu. Berdasarkan dari statistic Whoscored, Chicharito bahkan menjadi pemain terbanyak melakukan shots ke gawang Jan Oblak. Dia mengungguli Cristiano Ronaldo dengan total tujuh tendangan, dan dua di antaranya tepat sasaran.
”Chicharito bermain sangat baik malam ini (kemarin). Dia memang sedang dalam masa sulit tahun ini, minim jam terbang. Tapi pada akhirnya, dia memberikan gol yang sangat penting bagi kami. Dia tidak pernah drop sekalipun dalam momen sulit, berlatih dengan bagus, dan dia membayarnya di sini,” ujar Ancelotti kepada ESPN.
Apabila dirasio, kontribusi shots Chicharito mencapai angka 30 persen dari total jumlah shots Real yang sebanyak 23 kali. Bukan hanya itu, kolaborasinya dengan Ronaldo juga memberi sinyal bahwa dia sudah nyetel dengan permainan Real. Menurut Ancelotti, dari nyetelnya Chicharito-Ronaldo itu berimbas dengan performa tim.
Bersama duet ini, penguasaan bola Real jauh lebih baik ketimbang di Vicente Calderon, sepekan silam (14/4). Kala itu, Real hanya menang penguasaan bola 61 persen, namun di laga kemarin bisa naik menjadi 63 persen. Itu ditambah dengan moncernya Ramos di posisi barunya sebagai gelandang bertahan.