Kemenangan Dari Dua Kejutan

Ramos bermain di posisi yang ditinggalkan Luka Modric. Gelandang berkebangsaan Kroasia itu menepi lantaran cedera lututnya yang kembali kambuh. ”Yang saya butuhkan hanya bagaimana cara untuk mengontrol jalannya laga, dari opsi serangan yang tepat ini kami bisa menguasai permainan,”lanjutnya.

Kapten tim sekaligus penjaga gawang Real, Iker Casillas kepada Football Espana mengacungi jempol keberhasilan lini tengah menjadi pelapis pertahanan. Tentunya dengan keberadaan Ramos. Menurut Casillas, majunya mantan pemain Sevilla tersebut menjadi penyeimbang antara defense dan penyerangan Real.

Sekalipun, ini bukan untuk kali pertama Ramos bermain di posisi itu. Dia pernah maju ke posisi gelandang bertahan. Di era Jose Mourinho, dia dijajal di posisi itu saat laga di El Clasico kontra Barcelona, di Camp Nou, 26 Oktober 2013. Hanya, saat itu kurang maksimal dan Real kalah 1-2.

”Dia (Ramos) merupakan pemain dnegan tipikal bertahan. Tetapi, kami tidak hanya main di belakang, pun demikian ketika menyerang, kami mempunyai beberapa peluang-peluang bagus. Ramos ikut di dalam kedua situasi tersebut,” tutur pemain berusia 33 tahun tersebut.

Karena Ramos jugalah kekuatan Atletico gembos pada menit ke-76. Itu terjadi setelah Ramos dilanggar Arda Turan. Alhasil, wasit Felix Brych mengganjar kartu kuning kedua kepada Turan. Setelah itu, jika dihitung, setidaknya ada lima kali ancaman serius ke gawnag Jan Oblak.

Termasuk satu gol Chicharito, dua peluang emas mantan penyerang Manchester United juga hadir. Dua lainnya adalah dari Pepe dan Isco. Meski demikian, Diego Simeone menolak jika kartu merah itulah yang membuat permainan anak asuhnya drop. Dia hanya menyebut factor luck di balik kekalahan ini.

Yang paling merasa bersalah adalah Oblak. Karena, pada dua laga derby Madrileno sebelumnya, dia mampu bermain cleansheet. Mulai dari menggilas Real 4-0 (7/2), imbang di leg pertama Liga Champions 0-0 di Vicente Calderon (15/4). ”Inilah sepak bola, tidak selamanya bisa menang,” cetusnya kepada AS.

Simeone sendiri tidak mau lama-lama meratapi kekalahan ini. Sebaliknya, dia langsung banting stir ke Primera Division. Pasalnya, di liga domestik mereka masih belum aman dari kejaran Valencia. Atleti di peringkat ketiga dengan 69 poin, dan El Che – julukan Valencia- 65 poin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan