Salah satu upaya untuk mewujudkan dan mempercepat Bandung sebagai smart city, dengan membangun infrastruktur serta menyiapkan aplikasi pendukung. Diharapkan dalam tiga tahun, Kota Bandung akan punya 300 aplikasi atau software manajemen kota.
Emil mencontohkan, Singapura memiliki 1.600 online service dan aplikasi untuk mendukung berbagai kebijakan smart city. ’’Kita belum sampai sana. Tapi kita akan memulai mengerjakannya dengan lokal resources yang ada dalam 3 tahun,’’ tutur Emil.
Tujuan smart city ini, jelas Emil, untuk memberikan kemudahan kepada warga. Seperti, misalnya dalam pelayanan publik atau akses komunikasi yang mudah bagi warga untuk menyampaikan segala hal pada pemerintah.
Sebanyak 400 peserta akan hadir dalam AASCS 2015. Mereka merupakan delegasi dari 38 negara di seluruh dunia. Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab dijadwalkan akan hadir dalam AASCS 2015 esok. ’’Suatu keistimewaan karena perdana menteri Mesir dipastikan juga akan hadir,’’ tandasnya.
Selain wali kota, acara tersebut akan dihadiri para praktisi industri telematika seperti IBM, ZTE, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Di acara tersebut, kata dia, para wali kota akan bertukar cerita mengenai tantangan dan solusi ketika mengimplementasikan kota cerdas di wilayah mereka. Dari Indonesia akan datang Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal. (bbs/tam)