KUKM Bandung Menuju Inacraft

[tie_list type=”minus”]Target Meraih Peluang Usaha Semakin Cerah[/tie_list]

BANDUNG WETAN – Perkembangan pengusaha ekonomi kreatif Kota Bandung, semakin diperhitungkan. Digelarnya Pameran Art and Craft 2015 oleh Dinas Koperasi UKM dan Industri Perdagangan Kota Bandung, membuktikan bahwa produk-produk ekonomi kreatif mampu bersaing di pasar global.

Pameran tematik ini merupakan yang kedua kalinya diadakan di Kota Bandung. Hal-hal baru dari sisi craft jadi tolak ukur sebuah inovasi. Sehingga, kreativitas KUKM diharapkan dapat sejajar dengan produk-produk yang dihasilkan Inacraft. ’’Tidak lama lagi, kita akan mampu menembus pasar Inacraft,” kata Kepala Dinas KUKM dan Indag Kota Bandung Eric M. Attauriq, di sela pameran art and craft di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, kemarin (21/4).

Menurut dia, dengan semangat KAA dan Hari Kartini yang sedang bergelora di Kota Bandung, target meraih peluang usaha dari pelaku ekonomi kreatif semakin cerah. Terutama, dalam meraih peluang ekspor.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi, inovasi art and craft semakin dibutuhkan. ’’Sebab, produk yang dihasilkan merupakan sarana yang dibutuhkan di rumah tangga,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Ekbang dan Kesra Pemkot Bandung Iming Ahmad mengungkapkan, pemeran art and craft ini menjadi sarana positif dalam mempertemukan para kreator pengusaha ekonomi kreatif. Alhasil, tercipta tren baru strategi pemasaran keunggulan kompetitif dan komparatif .

Kegiatan pameran itu, ungkap dia, menjadi pilihan terbaik. Sebab, Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA). ’’Dengan kreativitas produk-produk art and craft Bandung mampu menembus pasar global,” kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Dikesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan Ari Satria menyatakan, pemeran art and craft yang diselenggarakan dua hari (21-22/4) waktunya terlalu pendek.

Menurutnya, dalam meraih pangsa pasar global, Pemkot Bandung harus lebih berani. Pembeli sebagai eksekutor dan buyer sebagai pengemas produk dalam sebuah pameran harus sudah bisa memprediksi nilai transaksi. ’’Ibarat biro jodoh. Penjualnya bagus masa pembelinya tidak. Dengan begitu saya yakin, 10 tahun ke depan produk kreatif kota Bandung akan mampu bersaing di Inacraft,” ucap Ari.

Tinggalkan Balasan