Dengan kondisi ini, Nasir mengatakan akan meninjau ulang keputusan nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN. Dia mengatakan akan bertemu Mendikbud Anies Baswedan untuk membicarakan segala bentuk kecurangan unas. Termasuk untuk mengatahui seberapa besar potensi kecurangan dalam pelaksanaan Unas 2015.
Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu mengatakan, jika persentase kecurangan unas hanya 2 persen atau maskimal di bawah 5 persen, maka masuk kategori toleransi. Artinya panitia SNM PTN hanya mengabaikan nilai unas di daerah-daerah yang terjadi kecurangan saja.
Sedangkan untuk daerah lain, nilai unas tetap menjadi pertimbangan SNM PTN. Sebab siswa yang mengerjakan nilai unas dengan jujur, harus tetap mendapatkan perlakuan yang adil. ’’Kita langsung tembak nilai unas siswa yang curang. Nilai mereka akan kita keluarkan dari sistem,’’ jelasnya. (wan/owi/rie)