Abu Nadzar Sekeluarga Pergi ke Suriah
BALEENDAH – Warga Kabupaten Bandung diduga ada yang bergabung dengan organisasi ISIS (Islamic State in Iraq and al-Syam). Identitasnya adalah Dadang Koswara alias Abu Nadzar.
Dia bersama istri dan ke enam anaknya merupakan warga Pametingan, Desa Malakasari, Kacamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Pada tanggal 28 September 2014 diduga pergi ke Suriah. Mereka terbang menggunakan Turkish Airline dengan tujuan Jakarta-Turki, memakai visa umrah.
Kabar itu disampaikan Rika Fitria, 31, adik ipar Dadang. Menurut dia, awalnya Dadang pamit kepada keluarga mau berangkat ke Qatar. Sebab, ada peluang kerja di sana. Tapi, kabar dari tetangga mereka di Kampung Ciapus, Kecamatan Pamempeuk akan pergi umrah.
Menurut Rika, Dedeh, kakak keempatnya menyampaikan, terakhir masih bisa komunikasi via WhatsApp dengan Dadang. Diperoleh kabar Dadang sudah sampai di Turki. Kondisi itu membuat bingung keluarga. Sebab, info awal yang diterima akan pergi ke Qatar, namun ternyata jadinya sampai di Turki. Sayangnya, hingga kini keluarga tidak tahu di mana posisi mereka, karena sudah tidak ada kabar lagi. ’’Jadi kami semua curiga kepergian mereka (Dadang dan keluarga) kemungkinan besar nyeberang ke Suriah,’’ kata Rika saat diwawancara Soreang Ekspres (Group Bandung Ekspres) di rumahnya Senin (30/3).
Dia menjelaskan, karakter Dadang sangat keras. Jika sudah memiliki keinginan maka tidak bisa dijegal. Apalagi diberi nasihat. Pihak keluarga pun berulang kali menasehati istri Dadang, kakak kandung Rika, agar jangan nurut kepada suami bila ada yang tidak sesuai. Tapi tidak berhasil. Ditambah, keluarga pernah menemukan bendera ISIS di rumah yang ditinggalkan Dadang. ’’Rumah mereka sekarang ditempati oleh kami,” ungkap dia.
Karena khawatir, sejak kepergian kakaknya, kata Rika, ibunda sering sakit. Karena itu, berharap Dadang dan istri, bersama enam anaknya bisa kembali ke Indonesia. Sebab, lebih baik di kampung halaman berkumpul dengan keluarga lainnya. Terlebih, anak Dadang yang paling besar ketika berangkat sampai keluar dari sekolahnya, yang sudah kelas enam. ’’Kami semua menghawatirkan keenam anaknya dan saudara kami, istrinya,” ucapnya lirih.