Segera Tentukan Tiga Bakal Calon
CIDADAP – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali mengadakan pemilihan rektor periode 2015-2020. Pemilihan rektor ini, terbuka bagi masyarakat internal UPI maupun di luar UPI. Ketua pemilihan rektor UPI Prof Satrio Soemantri mengatakan, dalam siklus lima tahunan, sesuai dengan ketentuan dalam statuta UPI, rektor sebelumnya Sunaryo Kartadinata akan habis masa baktinya pada 16 Juni 2015 mendatang.
Untuk mempersiapkan proses penggantian Rektor, panitia membuka kesempatan kepada masyarakat di dalam maupun di luar UPI, untuk mengikuti proses penjaringan bakal calon Rektor UPI. Menurut dia, siapa saja yang memang tepat untuk UPI itu patut dipertimbangkan. Yang membatasi adalah amanahnya memimpin UPI, mengeluarkan penuh tenaga dan pikiran. ’’UPI tidak sekedar kampus biasa, tapi kampus yang menetapkan guru-guru,’’ jelas dia kepada wartawan di Kampus UPI, Jalan Setiabudhi, kemarin (30/3).
Untuk prosesnya sendiri, lanjut Satrio, para pendaftar bisa mengambil formulir pendaftaran, pengembalian formulir pendaftaran dan penyerahan kertas kerja di Kampus UPI. Mulai dari 20 Maret lalu hingga 7 April 2015. Setelah itu, bakal calon rektor akan mengikuti forum terbuka pada 27-28 April 2015. Dalam sidang Pleno, akan ditentukan 3 orang bakal calon rektor dan dilanjutkan sidang pleno khusus MWA untuk menentukan rektor terpilih.
’’Kami mempunyai tugas dan amanah melakukan proses (pemilihan) nantinya untuk mendapatkan dan memperoleh pemimpin UPI 2015-2020. Kita mencari pemimpin yang paling tepat untuk memimpin UPI untuk 5 tahun ke depan guna memperkokoh perkembangan UPI kedepannya,’’ ungkap dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pemimpin UPI kedepan memiliki tanggung jawab penuh guna mengembangkan UPI ke arah yang lebih baik. Terlebih, kata dia, Rektor UPI nantinya mampu memiliki terobosan guna mengembangkan potensi-potensi mahasiswa dan menghasilkan calon-calon guru yang berkualitas yang mampu bersaing.
’’Guru itu kunci keberhasilan bangsa, jadi sangat penting peran guru, kita ingin mengembangkan guru yang filosofis, bagaimana interaksi guru dan muridnya diperkuat. Bisa membuat muridnya nanti lebih pandai dan hebat. Kita ingin Rektor UPI ada kekuatan baru dalam menghasilkan guru,’’ terang dia. (fie/tam)