Syarat Pembelian hanya KTP Kota Bandung
UJUNGBERUNG – Harga beras masih tinggi. Supaya meredam keresahan masyarakat, memicu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung mengadakan operasi pasar di kawasan Pasar Ujungberung.
Kepala Distan KP Elly Wasliah menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah membantu masyarakat dengan menjual beras kelas medium. Tentunya dengan harga yang lebih murah.
’’Alhamdulillah animo masyarakat sangat tinggi. Tadi kita mulai jam 8 dengan bulog menyediakan 6 ton beras khusus untuk di pasar atau wilayah Ujungberung ini,’’ jelas dia kepada wartawan, usai operasi pasar berlangsung di halaman Kantor Kecamatan ujungberung, kemarin (25/2).
Enam ton beras itu dijual kepada warga dengan harga Rp 7.400 per kilogram. Sementara di lapangan, beras medium di pasaran sudah bergerak mencapai harga Rp 9.500 sampai 10.000 per kilogram. Namun, Distan KP membatasi penjualan beras ini. Yakni, per keluarga maksimal 15 kilogram. ’’Dengan harapan semua masyarakat kebagian,’’ kata dia.
Mekanisme pembelian juga cukup mudah. Masyarakat hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Bandung. Setelah itu, petugas akan langsung melayani pembelian dengan maksimal 15 kilogram.
Dalam metode subsidi ini, Pemkot Bandung hanya melayani masyarakat Kota Bandung. Untuk pergerakan selanjutnya, Distan KP akan melanjutkan operasi pasar di beberapa pasar lain. Seperti, Pasar Cihaurgeulis hari ini (25/2), Pasar Andir pada Jumat (26/2) mendatang, dan Minggu (28/2) di Pasar Sederhana.
Elly menyebut, pihak Bulog akan tetap menyediakan enam ton untuk masing-masing pasar. ’’Jadi kami informasikan juga kepada masyarakat yang ingin membeli beras dengan harga Rp 7.400 per kilogram, kami tunggu di Pasar Cihaurgeulis (hari ini),’’ ujarnya.
Namun, proses pembagian ini bukan tanpa kendala. Masih ada pembeli nakal yang sengaja mengantre dua kali untuk mendapat beras. Ketika ditanya, alasannya dijual kembali. dan berbagai kecurangan lain. Menurut Elly, hal ini memang tidak bisa dihindari. Sebab, prosedurnya pun hanya menggunakan KTP.
Padahal, kata Elly, sebelum operasi pasar pihaknya sudah tekankan bahwa beras ini adalah untuk dikonsumsi. Bukan untuk dijual kembali. Untuk itu, dia bekerja sama dengan camat dan kepolisian. Sehingga, meskipun masyarakat membludak, pembagian beras tetap tertib. ’’Semua tertib karena kita Alhamdulillah dibantu oleh teman-teman kepolisian dan koramil,’’ tandas Elly. (fie/tam)