Ide Zulkifli Hasan Belum Konkrit
JAKARTA – Persaingan memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Konres PAN, di Bali, akhir bulan ini diprediksi bakal sengit.
Dua kandidat yang sudah muncul, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Pertarungan pun diperkirakan akan ikut melibatkan unsur di luar partai berlambang matahari tersebut. Kendati demikian, Hatta Rajasa tetap masih lebih unggul dan berpeluang menang dibandingkan lawannya.
Hal itu diungkap pengamat politik dari ‘The Habibie Center’, Bawono Kumoro. Menurutnya, saat ini posisi Hatta sebagai ketua umum PAN ‘diserang’ kubu Zulkifli yang mengusung isu perubahan. Kendati demikian, posisi Hatta sebenarnya masih di atas angin karena ide perubahan yang diusung Zulkifli belum konkret.
’’Zulkifli butuh terobosan baru yang benar-benar tampil luar biasa jika ingin bertarung dengan Hatta,” ujarnya, kemarin (22/2).
Ketidakjelasan ide Zulkifli soal ide perubahan, terang Bawono, dipahami sebagai upaya membawa PAN keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan bergabung dengan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. ’’Jargon itu (perubahan) bisa jadi akan ditafsirkan untuk membawa PAN keluar dari KMP,’’ kata Bawono.
Jika ukurannya ketokohan, lanjutnya, maka cukup berat bagi Zulkifli untuk bersaing dengan Hatta yang dikenal sebagai politisi dan komunikator ulung. Terlebih, imbuhnya lagi, PAN di bawah Hatta mampu mendulang suara secara signifikan pada Pemilu Legislatif 2014 lalu dibandingkan pada 2009 saat partai berlambang matahari itu dipimpin Soetrisno Bachir.
’’Saat ini, di PAN, hampir tidak ada cela bagi Hatta. Namun yang pasti, jika benar Zulkifli ingin membawa perubahan dengan mengeluarkan PAN dari KMP, 67 juta rakyat yang memilih Prabowo-Hatta pada Pilpres kemarin akan marah,’’ lanjutnya.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo mengajak kader-kader partainya untuk membandingkan kinerja para ketua umum di partai berlambang matahari itu. Menurutnya, hal paling mudah untuk membandingkan kinerja ketua umum PAN adalah dengan melihat perolehan suara di pemilu legislatif.