Mahasiswi UIN Pose Hot

Selain para dosen dan staf di kampus UIN, sejumlah mahasiswa juga sudah mengetahui kejadian tersebut. Sekaligus menyayangkan kasus ini terjadi di kampus kebanggaan mereka. Menurut Oyo, atas kasus tersebut, pihak dekanat melaporkan ke rektorat dan diadakan rapat pimpinan Senin (9/2). Rapim dihadiri unsur dekan dan rektor UIN Bandung. Tepat pukul 12.00 Senin kemarin itu rektor menandatangani surat pemecatan status kemahasiswaan RA.

’’Hari Selasa (10/2) kami mengutus staf untuk mendatangi pihak keluarga Reni yang beralamat di Sodong, Taraju Kabupaten, Tasikmalaya,’’ ungkap Oyo.

Sikapnya sudah dianggap benar karena kasus ini sangat mencoreng reputasi kampus berbasis agamis itu. Ini sudah pelangaran berat dan menyalahi kode etik kemahasiswaan. Dekanat mengakui ini kejadian tak diduga-duga dari rasio 3.000-an mahasiswa di Fakultas Syariah dan Hukum. ’’Mending kehilangan satu mahasiswa agar tidak merembet ke mahasiswa lainnya,’’ tandas Oyo.

Ke depannya, regulasi untuk menghalau kejadian serupa akan ditingkatkan. Meski sebenarnya regulasi yang ada sudah cukup kuat. ’’Jangankan gajah, tikus pun sulit melintasi batas regulasi ini,’’ kata Oyo.

Sementara itu, dosen senior Fakultas Dakwah UIN Bandung Zainal Abidin mengaku, kaget atas kejadian tersebut. Apalagi, setelah Zainal melihat printout akun FB RA yang cukup vulgar untuk ukuran mahasiswa UIN. Zainal menilai, apalagi setelah mahasiswi tersebut di-DO, kasus ini telah mencoreng nama baik kampus yang agamis itu.

’’Ini akibat kelalaian dan kegagalan pembinaan terhadap mahasiswa. Bahkan, ini kegagalan kepemimpinan rektor,’’ tandas mantan Pembantu Rektor III ini dengan wajah kesal, kemarin (10/2).

Di sisi lain, Zainal Abidin sangat menyayangkan tindakan rektor yang langsung memecat RA tanpa pembinaan maupun konfirmasi orangtua yang bersangkutan. Namun, seharusnya jangan di-DO dulu, lanjut Zainal, agar bisa terungkap jaringan yang terlibat dalam kasus tersebut. ’’Jika benar orangtua mahasiswi itu tidak dikonfirmasi terlebih dahulu, suatu saat bisa saja orangtua Reni menggugat rektorat. Ini membahayakan reputasi kampus dan akan semakin mencoreng nama baik UIN. Publik pun akan semakin banyak yang tahu,’’ papar Zainal.

Kini RA menjadi misteri. Tidak ada yang mengetahui keberadaannya termasuk tidak ada yang berani buka mulut soal alamat rumahnya. Sejumlah dosen dan mahasiswa khawatir masalah ini akan berakhir di ranah hukum. Selain akun FB yang sudah dihapus dan sulit diakses, nomor kontak milik RA pun tidak bisa dihubungi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan