Prioritaskan Evakuasi Korban

Nah, hasil observasi Geo Survey itu langsung ditindaklanjuti oleh kapal MV Swift. ’’Kemampuan ROV yang dimiliki kapal Singapura lebih baik dari yang kita punya. ROV mereka bisa bekerja hingga kedalaman 3.000 meter. Oleh karenanya bisa menangkap gambar begitu detil,’’ ujar Supriyadi.

ROV MV Swift memang berhasil mendeteksi bodi dari tulisan “Now Everyone”. Tulisan itu merujuk pada tagline AirAsia, “Now Everyone Can Fly”. Saat ditemukan kondisi bodi sendri sudah penuh lumpur.

Dalam hasil side scan itu juga tampak masih ada satu sayap yang melekat di bagian bodi. Bodi pesawat itu ditemukan di 3.000 meter dari lokasi ekor ditemukan dan 800 meter dari ditemukannya FDR. Bodi pesawat ditemukan di kedalaman 28 meter. Sedangkan, dimensi bodi yang terdeteksi ukurannya sekitar 10 X 30 meter.

Selain berhasil mendapatkan bodi pesawat, tim juga mendapatkan dua tambahan jenazah. Jenazah yang belum diketahui jenis kelaminya itu ditemukan di perairan Pulau Sembilan Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan. Tepatnya di 70 mil sebelah barat daya kota baru.

Soelistyo mengaku, penemuan dua jenazah itu tidak lepas dari bantuan nelayan setempat. Ketika melihat kjenazah yang mengapung, nelayan langsung menginformasikan pada polsek Marapadan Kabupaten Tanah Bambu Kalimantan Selatan. ’’Hari ini dua jenazah akan kami evakuasi dan kami terbangkan ke Surabaya,’’ terangnya.

Dengan penemuan dua jenazah itu, total pada hari ke 18 operasi penemuan AirAsia ini, tim Basarnas sudah menemukan 50 jenazah. Artinya kurang 112 jenazah lagi yang belum ditemukan. Pasalnya, saat terbang total penumpang yang ada di pesawat mencapai 162 penumpang beserta crew pesawat dan pilot.

Selain jenazah, nelayan juga menemukan objek yang menyerupai kursi pesawat. Danlantamal Banjarmasin Kolonel Haris Bima mengatakan ditemukannya jenazah di wilayahnya itu kemungkinan karena terbawa arus laut. ’’Kalau angin dan arus laut bergerak ke timur laut, serpihan atau jenazah memang bisa terbawa ke Kalsel,’’ ujarnya.

Hingga hari ke-18 ini jenazah korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 memang ke mana-mana. Dua hari lalu Basarnas mendapatkan informasi temuan barang pesawat di perairan Tanjung Emas, Semarang. Dengan adanya temuan itu berarti pergerakan angina dan arus saat itu mengarah ke Selatan atau Tenggara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan