Menurut dia, para penyelam yang terlibat dalam evakuasi ekor itu sudah diajarkan bagaimana melepas dan membuka black box dari rangka di ekor pesawat. Proses pelepasan black box itu menurut KNKT cukup mudah karena hanya dieratkan dengan dua baut yang bisa dilepas dengan tangan. ’’Tapi kalau bautnya bengkong ya susah melepasnya dengan tangan,’’ jelasnya.
Dirops Basarnas Marsma S.B. Supriyadi mengatakan, tim penyelam belum bisa menyelam di lokasi terdeteksinya sinyal ping. Namun tim Basarnas sendiri telah menyiapkan 14 marinir yang siap menyelam jika cuaca baik. ’’Soal pengangkat ekor juga tidak mudah, karena posisi ekor sudah menanjap di lumpur. Mungkin akan ada tambahan lifting bag,’’ katanya. Dalam operasi kemarin tim juga menemukan sejumlah serpihan pesawat salah satunya potongan bagian lambung.
Dalam pencarian Black Box ini, tim SAR kembali mendapat bantuan dari negara tetangga. Hari ini pukul 02.00 WIB, kapal milik Tiongkok diperhitungkan tiba di sana. Meski belum ditentukan titik koordinat pencarian untuk kapal ini, dikatakan Soelistyo, jika kapal yang tengah berangkat dari Hainan, Tiongkok ini memiliki kemampuan memadai. Seperti kepemilikan pinger locater maupuan sonar. ’’Kita harapkan bisa segera ditemukan (black box) sehingga tim bisa lebih fokua mencari saudara-saudara kita,’’ tuturnya.
Berjalan nyaris dua minggu, Basarnas semakin diburu waktu. Selain karena kondisi jenazah yang semakin rusak, masalah biaya juga menjadi perhitungan. Terlebih biaya untuk operasi di lapangan. Diakui Soelistyo, pengeluaran paling banyak terletak pada biaya bahan bakar seluruh kapal maupun pesawat yang digunakan. Meski, untuk kapal dan pesawat milik asing tidak akan masuk dalam hitungan. ’’Saya belum buat itungannya. Tapi bahan bakar memang paling besar,’’ ungkapnya.
Hal itu tetap menyoal lantaran Basarnas tidak memiliki biaya operasional sebesar BNPB. Hingga saat ini pun, untuk setiap satuan operasi masih menggunakan dana dari kocek dari masing-masing satuan. ’’Memang. Tapi. nanti akan diiventarisir. Untuk BBM yang sudah terlanjur juga akan diganti dari bantuan skk migas,’’ pungkasnya. (sep/gun/mia/hen)