Liverpool Untung, Pemerintah Buntung

Anggota parlemen Inggris bidang digital, media, budaya, dan olahraga, Julian Knight, mengkritik keputusan Newcastle dan Tottenham. Ia menyebut pemotongan gaji staf klub sebagai tindakan yang jahat dan tak bermoral. Menurut dia, alih-alih memangkas gaji kecil karyawan, klub seharusnya memprioritaskan pemotongan gaji pemain. “Seharusnya pemain yang mendapat bayaran besar ikut memastikan pegawai di klub mereka tidak menderita,” kata Knight.

Menurut Knight, cukup masuk akal jika klub-klub di Divisi Championship dan kompetisi di bawahnya mengalami kesulitan keuangan di tengah wabah Covid-19. “Tapi, untuk klub Liga Primer, saya rasa mereka punya dukungan finansial yang lebih kuat.”

Beruntung, Premier League telah menggedok palu menyepakati persentase potongan gaji pemainpemain di klub Premier League. ’’Angka potongannya maksimal 30 persen,’’ seru Premier League dalam pernyataan resminya.

’’Klub-klub Premier League sudah sepakat untuk berbicara dengan pemainnya terkait dengan hal itu (potongan gaji),’’ tambah operator level tertinggi Liga Inggris tersebut.

Tapi, kesepakatan itu belum final. Pertemuan lanjutan digelar tadi malam. Operator Liga Inggris (EFL) berkomunikasi dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) dan Asosiasi Pelatih (LMA) mengenai hal itu. Daily Mail melaporkan, pemotongan gaji mungkin mulai berlaku efektif Mei.

Jika kompetisi bisa dilanjutkan, klub-klub Premier League diwajibkan menggaji pemain dan pelatih dengan jumlah utuh. ’’Ini akan ditinjau lagi kalau situasinya kembali normal,’’ sebut Premier League.

Sebagaimana dilansir Metro, kapten Manchester United Harry Maguire telah mengajak rekan-rekannya untuk menyisihkan 30 persen gaji bulanan. Bedanya, ajakan Maguire itu bukanlah upaya penyelamatan finansial klub seperti yang terjadi di klub-klub elite Eropa. Juventus dan Barcelona, contohnya.

’’Aku ingin membantu tenaga medis, rumah sakit-rumah sakit, dan pusat medis di kota ini (Manchester),’’ ucap Harry seperti dilansir Manchester Evening News. Ajakan Harry disepakati rekan setimnya. Begitu pula CEO Ed Woodward yang disebut telah menyetujuinya. Selain United, pemain-pemain Norwich City juga bersedia dipotong gaji.

Lanjutan kompetisi yang makin tak jelas dikhawatirkan berefek pada finansial klub-klub Premier League. Apalagi, klub-klub harus tetap mengeluarkan uang untuk gaji di masa-masa sulit karena pandemi Covid-19. United, seperti dilansir dari laporan UEFA, musim ini tetap menjadi klub dengan pos pengeluaran gaji pemain terbanyak. (fin/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan