Program Kube Terus Digulirkan

NGAMPRAH– Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat memastikan Bantuan Kelompok Usaha Bersama (Kube)  terus digulirkan. Tahun ini, total ada 69 Kube yang bakal mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, provinsi, ataupun pusat. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Dewi Nur Anggraeni di Ngamprah, kemarin.

Dia mengungkapkan, bantuan Kube dari APBD kabupaten digulirkan untuk 12 kelompok program Gempungan, 15 kelompok wanita rawan sosial ekonomi, 1 kelompok program Penigkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera serta 1 kelompok program BSMS. “Ada juga bantuan dari provinsi untuk 10 Kube dan bantuan pusat untuk 30 Kube,” ujarnya di Ngamprah, kemarin.

Dewi menjelaskan, khusus untuk bantuan Kube dari APBD kabupaten, tidak diberikan dalam bentuk uang. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk kambing ternak serta berbagai barang untuk usaha warungan. Setiap Kube beranggotakan 5-10 orang. Sementara itu, bantuan Kube dari pemerintah provinsi dan pusat diberikan dalam bentuk uang. “Namun, nominalnya berapa, belum bisa diketahui, karena baru akan turun pada triwulan keempat,” ujar Dewi.

Dia mengungkapkan, bantuan Kube merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan. Bantuan itu diberikan kepada masyarakat tidak mampu yang sudah masuk dalam database pusat. Terakhir, ada sebanyak 161.582 rumah tangga yang tergolong tidak mampu.

Seperti diketahui, kemiskinan merupakan masalah yang mendominasi dari 26 jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Penanganan kemiskinan saat ini dilakuan dengan berbagai program, seperti perlindungan sosial, bantuan usaha, dan bantuan Program Keluarga Harapan. Berbagai bantuan ini terus berjalan seiring dengan terus mengalirnya bantuan dari pusat.

Selain menjalankan program Kube, Dinas Sosial juga menjalankan program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang diberikan terhadap perorangan. Itu merupakan program langsung dari Kementerian Sosial dengan memberikan bantuan sebesar Rp10 juta/orang bagi masyarakat yang kurang mampu.

Program itu baru dijalankan tahun 2017. Sasarannya, masyarakat yang kurang mampu, namun memiliki usaha. Bedanya, program ini bantuannya diberikan untuk perorangan. “Kami berharap melalui program yang digulirkan ini bisa membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memiliki usaha secara mandiri dalam meningkatkan roda ekonomi,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan