Objek Wisata Baru di Selatan Kabupaten Sukabumi

Situ Dewa Dewi Cipiit di Kampung Rawaseuel, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten? Sukabumi, menjadi potensi tempat wisata alam baru. Keberadaannya cukup cocok menjadi salah satu destinasi bagi wisatawan yang doyan menikmati panorama alam alami, suasana perdesaan, dan kawasan hutan. Mau tahu ceritanya? Simak penelusurannya!

RUDI SAMSIDI, Jampangtengah

BEGITU menapakkan kaki di kawasan Situ Dewa Dewi, terbentang pemandangan sebuah danau, hutan pinus, gua, dan lainnya. Hamparan pepohonan yang masih hijau dan rindang makin menambah eksotisnya wilayah itu karena lebih indah dan asri.

Ya, kawasan Situ Dewa Dewi berada di lahan seluas lebih kurang 2 hektare. Saat ini lokasi tersebut masih dalam tahap penataan dengan melibatkan pihak desa, karangtaruna, dan Perum Perhutani.

“Di sini juga dilengkapi dengan perahu kayu, tempat berfoto selfie, serta pepohonan pinus yang mengelilingi situ tersebut. Itu menambah suasana kian menyatu dengan alam.

Tak ketinggalan, selama berada di Situ Dewa Dewi Cipiit, pengunjung disuguhi udara sejuk dan bisa merasakan buaian angin lembut perhutanan langsung,” ujar Kades Tanjungsari Dilah Habililah, kemarin (9/7).

Soal fasilitas, para pengunjung tak usah khawatir. Pengelola Situ Dewa Dewi Cipiit sudah memiliki fasilitas umum untuk pengunjung mulai dari toilet umum, musala, serta gazebo tempat beristirahat sambil menikmati kesejukan suasana kawasan hutan.

“Tiket masuknya masih murah, hanya Rp 5 ribu per orang. Jika mau naik perahu ada biaya tambahan sebesar Rp 5 ribu. Parkir juga murah dan aman. Setiap satu unit sepeda motor tarif parkirnya hanya Rp 3 ribu,” ujarnya.

Pengelola Situ Dewa Dewi Cipiit, Ade, 26, mengatakan lokasi wisata itu cukup asri dan sejuk. Lahannya berada di areal milik Perum Perhutani. Karena itu, pengelolaannya melibatkan pihak Perum Perhutani dan desa setempat.

Lokasi wisata itu sudah mulai diperkenalkan sejak beberapa bulan lalu. Pada liburan Idul Fitri lalu, tingkat kunjungan lumayan banyak dengan rata-rata per hari mencapai ratusan orang. “Kalau hari biasa, kebanyakan yang datang ke sini pada Sabtu atau Minggu.

Kami terus benahi berbagai fasilitas di sini,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan