Genoa vs AS Roma, Jaga Asa Posisi Runner-up

 

bandungekspres.co.id – Lawatan AS Roma ke Luigi Ferraris, kandang Genoa, dinihari nanti memberikan atmosfer menantang bagi pasukan ibukota tersebut. Sebab, mereka dituntut untuk bisa meraih poin penuh demi menjaga asa peringkat runner up di akhir musim nanti.

Pasca menang 1-0 di Olimpico pekan lalu (25/4), jarak Roma dengan Napoli yang ada di peringkat kedua, alias zona lolos otomatis Liga Champions, hanyalah dua poin (73-71) dengan tiga pekan tersisa.

Gap ini pun membuat Roma semakin percaya diri untuk bisa menggeser Napoli. ”Yang jelas, kami harus bisa memertahankan keyakinan ini ketika menghadapi Genoa di Luigi Ferraris,” kata allenatore Luciano Spalletti, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Winger Roma Diego Perotti menambahkan, target Il Lupi, sebutan Roma, adalah mengumpulkan sembilan poin, alias menang di tiga giornata. ”Selain itu, kami pun harus menunggu mereka untuk membuat kesalahan,” kata Perotti kepada Roma Match Programme.

Menilik jadwal Napoli di akhir musim, lawatan ke Turin, kandang Torino (8/5), bisa menjadi batu sandungan dengan satu poin yang bisa dibawa pulang Il Partenopei, sebutan Napoli.

Sebab, dalam lima pertandingan terakhir, Torino hanya mendapat dua kekalahan. Kedua tim pun diprediksi bakal mendulang poin sama. Kalau itu terjadi, sesuai aturan liga, maka yang pertama dilihat adalah head to head musim ini. Untuk hal itu, Roma bisa dibilang unggul karena mereka menang berbanding hasil imbang 0-0 di San Paolo (13/12).

”Karena itu, jika mereka sampai terpeleset, kami harus siap untuk berada disana,” beber pemain 27 tahun itu.

Menilik dominasi Roma yang hanya kalah tujuh dari 21 pertemuan, ditambah dengan performa mereka yang belum kalah dalam 14 laga terakhir, seharusnya Roma tidak akan kesulitan dalam meraup angkah penuh di Luigi Ferraris.

Namun, kendala muncul karena Spalletti tidak bisa menurunkan playmaker Miralem Pjanic yang terkena akumulasi kartu kuning, serta fullback Alessandro Florenzi yang bermasalah dengan bagian flexor di kaki kirinya.

Hingga 35 laga, Pjanic menjadi kreator permainan Roma dengan 84,5 persen passing perlaga, dan 2,3 keypass di setiap laga. Sementara Florenzi sendiri adalah bek yang kuat dalam bertahan, namun juga cepat ketika naik membantu serangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan