Sementara itu, Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia dari pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto menuding bahwa dalam kontestasi demokrasi di Indonesia yang berlangsung kemarin 17 April 2019 ditemukan banyak kecurangan dan kebohongan.
Mantan Danjen Kopassus itu juga menuturkan dalam proses pemilihan umum (Pemilu) 2019 ini ditemukan sejumlah lembaga survey yang mengumbar kebohongan data yang terpaut jauh dari rivalnya.
’’Pemilu 2019 ini banyak masyarakat. Mulai dari surat suara yang tidak sampai, lalu banyak Tempat Pemungutan Suara buka jam 11.00 selain itu banyak hal lainnya, Walaupun demikian saudaraku mari kita kawal pemilu ini. Jangan mau dibohongi karena data kita di 5000 TPS menunjukkan bahwa kita menang 55,4 persen, ujar Prabowo dalam keterangan persnya kepada pendukungnya di Jalan Kertanegara.
Politikus partai Gerindra ini pun meminta kepada pendukungnya untuk tidak terprovokasi atas informasi-informasi bohong yang beredar. Sembari menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terbit pada bulan mei mendatang.
’’Saya menghimbau pendukung-pendukung saya semuanya agar tetap tenang tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Tetap fokus mengawal kotak suara karena kotak – kotak itu adalah kunci kemenangan kita , tutupnya. (*)