BANDUNG – Salah satu tim relawan capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin, Sahabat Rakyat Indonesia (SRI), mengutuk keras fitnah yang dialamatkan kepada pasang Jokowi-Ma’ruf Amin.
Fitnah yang sempat viral di media sosial tersebut, terlihat dilakukan oleh tiga orang wanita, yang diduga menyampaikan kampanye hitam (black campaign) serta ujuran kebencian terkait Pilpres pada 17 April 2019 mendatang.
Koordinator Wilayah (Korwil) Sahabat Rakyat Indonesia (SRI) Jawa Barat, Dadan Muttaqien mengungkapkan, kami mengutuk cara-cara berpolitik yang tidak sehat. Pasalnya perilaku semacam itu, dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun.
“Mereka menirukan kampanye gaya orde baru, yang halalkan segala cara,” kata Dadan saat dihubungi Jabar Ekspres, Selasa (26/2).
Menurutnya, lawan politik Jokowi-Ma’ruf sengaja menebar fitnah, kebohongan, lantaran panik melihat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat yang kian meningkat. Berdasarkan survei hari ini, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul 4,1 persen di atas Prabowo.
“Maka kami meminta kepada pihak yang berwajib untuk menindak tegas, dalang, otak penyebar fitnah keji tersebut,” tandasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat telah mengamankan tiga orang wanita asal Karawang yang diduga sebagai pelaku penebar fitnah dan kampanye hitam yang dialamatkan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin yang viral pada, Minggu malam (24/2).
Kejadian itu bermula, ketika tiga orang wanita tersebut mendatangi salah seorang warga untuk melakukan sosialisasi mengenai Pilpres. Saat mulai sosialisasi, kedua wanita malah mengatakan kepada warganya, jika Jokowi terpilih, akan melarang azan, penggunaan jilbab dan melegalkan pernikahan sesama jenis.
Usai viral video tersebut, ketiganya sudah diamankan oleh pihak kepolisian masing-masing EA (49), IP (45), dan CW (38). Polisi bertindak cepat agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar. Hingga saat ini, polisi masih terus mendalami motif para pelaku. (mg4)
