Si Perut Laper Masuk Top 45 KIPP

BANDUNG – Inovasi Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan) milik Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar akhirnya masuk ke dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB).

Menteri PANRB Syafruddin mengatakan, perolehan untuk Provinsi Jabar ini diikuti juga 4 provinsi lainnya yang dinilai memiliki Inovasi terbaik.

Dia menyebutkan, secara keseluruhan, top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 terdiri dari delapan kementerian dengan sembilan inovasi, empat lembaga sebanyak empat inovasi, lima provinsi dengan lima inovasi, 16 kabupaten dengan 17 inovasi, sembilan kota sebanyak sembilan inovasi, dan satu BUMN dengan satu inovasi.

Selain itu, untuk tahun ini tim penilai menerima sebanyak 3.156 proposal yang mendaftar. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2.824 proposal.

“Selamat untuk instansi yang sudah masuk Top 45. Semoga inovasi ini dapat terus berlanjut,” ujar Syafruddin saat mengumumkan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (14/08).

Dia menuturkan, proses seleksi Top 45 dilakukan oleh Tim Panel Independen dan Tim Evaluasi sementara untuk penentuannya dilakukan oleh Tim Panel Independen juga.

’’Top 45 diperoleh dari Top 99 yang diseleksi melalui tahap presentasi dan wawancara serta verifikasi dan observasi langsung ke lapangan,’’kata dia.

Syafruddin menyebutkan, bagi pemerintah daerah yang inovasinya terpilih sebagai Top 45 akan mendapatkan alokasi Dana Insentif Daerah (DID). Pemberian DID ini telah dilakukan sejak tahun anggaran 2018.

Mantan Wakapolri tersebut mengatakan instansi yang berpartisipasi pada KIPP 2019 juga berkesempatan mengikuti kompetisi tingkat dunia yaitu United Public Service Award (UNPSA) yang diselenggarakan PBB.

Syafruddin menambahkan, penghargaan terhadap Top 45 akan diserahkan langsung oleh Bapak Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada akhir September 2019.

’’Sebelumnya terdapat dua instansi yang berhasil menjuarai ajang bergengsi UNPSA, yaitu inovasi Sistem Early Detection and Treatment (EDAT) dari Kabupaten Teluk Bintuni, dan inovasi PetaBencana.id milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mudah-mudahan tahun depan bisa menjuarai lagi, sehingga kita bisa hattrick berturut-turut memenangkan UNPSA,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengatakan bahwa Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) merupakan perwujudan gerakan One Agency One Innovation yang digalakkan Kementerian PANRB. KIPP diselenggarakan sebagai pembinaan inovasi pelayanan publik dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan