Komunitas Guru Tanggapi Revolusi Industri 4.0

BANDUNG– Komunitas guru yang tergabung dalam Guru Jabar Juara menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Smart School dan Digital Learning Untuk Pendidikan Jabar Jua­ra”. Turut hadir dalam acara tersebut oleh Dr. Cucu Suk­mana, ST,M.M, Ketua Guru Jabar Juara, Sukarna Guru Matematika dan Wakil Ke­pala Sekolah SMK Negeri II Bandung, Dr. Sardin, M.Si dan Dr. Cepi Riyana M.Pd bertem­pat di Zest Hotel Bandung, Jalan Sukajadi. Kamis (23/5).

Dr. Cucu Sukmana, ST,M.M selaku Ketua Guru Jabar Ju­ara menyatakan, kegiatan ini berdasarkan inisiatif oleh guru-guru tergabung dalam komunitas Guru Jabar Juara untuk menanggapi revolusi industri 4.0 melalui para­digma pendidikan.

“Kita ingin mengkonkritkan pendidikan di Jawa Barat melalui rumusan-rumusan yang akan menjadi bahan, dan nantinya kita sampaikan kepada Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Metodelogi dan rumusan yang kemudian dieksplorasi ke seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat demi pe­merataan penggunaan tek­nologi sebagai basik pembe­lajaran.

“Di Kota Bandung ada na­manya produk Edu-Box dan itu sangat bagus, dan kita telah mengunjungi beberapa titik sekolah mulai dari SD, SMP, SMK, dan SMA, dapat kita simpulkan Edu-Box harus didorong ke daerah melalui kebijakan pemerintah agar sekolah yang ada di pedesaan dapat berbasis teknologi sebab secara kualitas aksebiliti bisa dijamin,” paparnya.

Pada prinsipnya teknologi harus bisa dimanfaatkan ke setiap sekolah, dan tidak ha­nya sekolah tetapi juga oleh guru-guru oleh sebab itu para pengajar harus mema­hami teknologi ini.

“Prinsipnya teknologi itu harus memudah aspek pen­didikan, berkenaan dengan itu guru harus memahami teknologi tersebut, rata-rata guru telah memahami peng­gunaan teknologi tersebut, hanya bagaimana mengopti­malkan saja, teknologi itu hanya tools saja, jadi semua guru dapat menginovasi sen­diri tentang penggunaan tools tersebut,” terangnya.

Sukarna memaparkan, se­jarah Exam-Box sebelum menjadi Edu-Box, Exam-Box merupakan gagasan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada tahun 2015 dengan mengeluarkan kebijakan ha­rus menggunakan Exam-Box. Selanjutnya berubah nama menjadi Edu-Box seiring dengan kebutuhan dan peng­gunaan di sekolah di Kota Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan