Dirlantas Polda Jabar Diganti

BANDUNG – Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, memimpin Upa­cara Serah Terima Jabatan Dirlantas Polda Jabar dan Kapolresta Bogor Kota, di Mapolda Jabar, Senin (7/1).

Dirlantas Polda Jabar di­serahterimakan dari Kombes Pol. Prahoro Tri Wahyono, kepada Kombes Pol Mohamad Aris. Sementara Kapolresta Bogor Kota diserahterimakan dari Kombes Pol Ulung Sam­purna Jaya, kepada Kombes Pol Hendri Fiuser.

Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono, S.I.K., selanjutnya akan menduduki jabatan baru sebagai Kabid Faltra Dit Akademik Akpol Lem­diklat Polri, sedangkan Dir­lantas Polda Jabar Kombes Pol Mohamad Aris, sebelum­nya menjabat sebagai Kabag Kermalem Ro Sunluhlum Divkum Polri.

Kapolresta Bogor Kota Kom­bes Pol Hendri Fiuser, sebe­lumnya menjabat sebagai Widyaiswara Muda Sespim­men Sespim Lemdilat Polri, sedangkan Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya, sela­njutnya akan menduduki jabatan baru sebagai Dir Binmas Polda Metro Jaya.

Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto mengatakan serah terima jabatan yang telah dilaks­anakan merupakan bagian dari siklus pembinaan SDM Polri dalam bentuk tour of duty, maupun tour of area yang telah disusun dan dijalankan secara teren­cana, terpola, dan terpro­gram sesuai kebijakan pimpinan Polri dan kebu­tuhan organisasi.

Oleh karenanya, pada setiap pelaksanaan dituntut adanya komitmen, dedikasi dan tanggung jawab serta loya­litas pejabat yang bersang­kutan, untuk dapat melaku­kan peran, tugas, serta fungsi yang diamanahkan oleh Allah SWT.

’’Ini sekaligus sebagai ke­percayaan dari pimpinan Polri, yang harus dilaksana­kan secara profesional, akun­tabel dan penuh rasa tang­gung jawab,” kata Agung.

Agung menuturkan, bahwa di tahun politik ini, intensi­tas serta eskalasi masyarakat untuk menyuarakan haknya di muka umum semakin tinggi, bahkan sewaktu-waktu cenderung anarkis didalam menyampaikan maksud dan tujuannya. Se­bab, adanya berbagai tinda­kan provokatif yang kerap memicu terjadinya konflik horisontal dan komunal an­tar kelompok masyarakat.

Selain itu, kondisi geogra­fis wilayah Jawa Barat, yang cukup rawan terjadinya bencana alam yang berpo­tensi menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda, merupakan hamba­tan tersendiri bagi kelanca­ran pembangunan dan tatanan hidup masyarakat Jawa Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan