Suku Bunga KCR Akan Turun Jadi 5,9 Persen

BANDUNG – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar melansir, suku bunga kredit cinta rakyat (KCR) akan diturunkan menjadi 5,9 persen. Dengan demikian, suku bunga KCR akan kembali menjadi lebih kecil dari suku bunga kredit usaha rakyat (KUR).

”Insya Allah bulan ini suku bunga KCR akan jadi 5,9 persen,” tegas Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Dudi Sudradjat Abdurachim, usai Cooperative Fair di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, kemarin (10/8).

Dudi mengatakan, saat ini suku bunga KCR masih berada pada level 8,3 persen. Sementara suku bunga KUR sudah turun menjadi 7 persen sejak awal tahun ini. Sebelumnya, besaran suku bunga KUR adalah sebesar 9 persen per tahun.

Dia memaparkan, KCR adalah kredit program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk mendorong tumbuh kembang usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sementara KUR digulirkan pemerintah pusat.

Seperti halnya KUR dan kredit mikro perbankan pada umumnya, kata dia, serapan KCR oleh sektor pertanian masih rendah. Kontribusinya bahkan belum mencapai 10 persen dari seluruh total KCR yang digulirkan.

”Kendalanya risiko tinggi. Tapi, ke depan kami akan terus menggejot realisasi penyaluran KCR ke sektor pertanian. Salah satu upayanya, dengan memodernisasi usaha di sektor pertanian,” ujar Dudi.

Selain meningkatkan kinerja kredit sektor pertanian, ia mengaku berharap, modernisasi juga akan menggenjot regenerasi pelaku usaha di sektor pertanian. Dia menilai, saat ini anak muda enggan terjun ke usaha di sektor pertanian karena dinilai kurang keren.

Sementara itu, Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, bank bjb berkomitmen untuk mendongkrak penyaluran KCR ke sektor pertanian. Menurut Irfan, saat ini proporsi penyaluran KCR sudah tidak lagi didominasi sektor perdagangan.

”Proporsinya sudah hampir merata ke semua sektor. Tapi, sektor pertanian memang masih relatif lebih kecil. Kami akan terus berupaya untuk menggenjotnya,” ujar Irfan.
Saat ini, menurut dia, KCR sudah diakses sekitar 1.370 debitur. Jika diasumsikan satu debitur memiliki dua sampai tiga orang tenaga kerja, maka ada sekitar 3.000 tenaga kerja yang diserap melalui penyaluran kredit program tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan