Volume Penjaminan Lebih Banyak untuk Kredit Non Produktif, PT Jamkrida Jabar Belum Berpihak pada UMKM?

BANDUNG – PT Jamkrida Jabar nampaknya belum banyak memihak terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jabar. Kini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berkantor di Jalan Soekarno Hatta itu juga masih dievaluasi oleh Pansus V DPRD Jabar.

Masih minimnya keberpihakan itu terlihat dari data laporan tahunan PT Jamkrida Jabar pada 2022. Tercatat bahwa volume penjaminan yang dilakukan oleh PT itu masih banyak tertumpu pada kredit non produktif dari pada kredit produktif yang biasa dimanfaatkan para pelaku UMKM.

Dalam laporan itu tercatat bahwa volume penjaminan kredit non produktif 2022 ada di angka Rp4,407 triliun. Sementara kredit produktif hanya di angka Rp2,386 triliun.

Volume penjaminan kredit itu jika diuraikan terdiri dari beberapa kategori, yaitu kredit usaha menengah dengan Rp765,8 miliar, kredit usaha kecil Rp76,7 miliar, kredit usaha mikro Rp325,054 miliar, kredit koperasi Rp236,5 miliar, kredit konstruksi Rp514,7 miliar, kredit garansi Rp459 miliar, surety bond Rp7 miliar dan kredit multiguna Rp4,407 triliun.

BACA JUGA: Terdampak Banjir Dayeuhkolot, 3 dari 5 Gardu Kembali Beroperasi

Anggota Pansus V DPRD Jabar Abdul Harris Bobihoe menguraikan, pihaknya mengakui bahwa memang volume penjaminan dari PT Jamkrida Jabar sejauh ini memang belum dominan untuk UMKM.

“Harusnya memang konsen ke UMKM. Makanya ini kami evaluasi,” jelasnya saat ditemui Jabar Ekspres selepas Paripurna beberapa hari lalu.

Politikus Gerindra itu menambahkan, pembahasan raperda terkait PT Jamkrida Jabar itu telah mendapat evaluasi dari Kemendagri. Namun memang masih berfokus pada perubahan status dari BUMD milik Jabar itu.

Sementara itu, salah satu pejabat struktural PT Jamkrida Jabar, Irwan, sempat mengungkapkan bahwa pada 2024 ini target penjaminan untuk UMKM adalah 987.949 unit. Target itu tentu naik jika dibanding pada 2023 yang ada di angka 956 ribu.

BACA JUGA: DPRD Jabar Dorong Revolusi Kereta Api Usai Kecelakaan KA di Cicalengka

“Sementara kalau nilai penjaminan untuk program produktif ada di angka Rp3,8 triliun,” terangnya.

Lalu, jika berdasar data dokumen Laporan tahunan PT Jamkrida Jabar, penjaminan terhadap UMKM itu terus menunjukkan trend pertumbuhan. Mulai dari 2018 dengan 39.060 unit, 2019 ada 46.832 unit, 2020 ada 52.990 unit, 2021 ada 64.059 unit, dan 2022 ada 75.399 unit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan