Polisi Buru Penusuk Haringga

BANDUNG – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo mengatakan, sejauh ini belum ada tersangka baru dalam kasus pengeroyokan supporter Persija (The Jak), Haringga Sirla. Haringga tewas dikeroyok, saat laga Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9).

”Masih proses sidik, tersangka masih delapan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo saat dihubungi, kemarin (27/9).

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengatakan, jika kemungkinan besar pelaku akan bertambah. ”Kemungkinan itu pasti (bertambah). Yang jelas kami masih memburu tersangka lain,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana.

Yoris menambahkan, pihaknya telah melakukan rekontruksi kasus pengeroyokan tersebut. ”Ada 16 adegan dalam rekontruksi dengan melibatkan delapan tersangka, berinisial B, 41, GA, 20, CG, 20, AA, 19, DS, 19, JS, 39, Shm, 17 dan Dfh, 16,’’ terangnya.

Tidak hanya menghadirkan delapan tersangka, polisi juga menghadirkan enam saksi. ”Ada enam saksi, salah satunya penjual bakso (Adang),” terang Yoris.

Lebih jauh Yoris menambahkan, saat ini pihaknya masih mencari pelaku yang menusukan pipa besi ke alat vital korban. ”Kami juga mencari pelaku lain yang pertama kali menyeret korban pertama kali ke dekat gerobak bakso milik saksi Adang,” pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah pemain legenda Persib Bandung dan Persija akan bertakziyah ke rumah keluarga Almarhum Haringga. Menurut eks pemain Persib era 1980, Didi mengatakan saat ini beberapa eks pemain Persib tengah berkomunikasi dengan eks pemain Persija, untuk mendatangi keluarga almarhum Haringga.

”Maksud dan tujuan kami, yakni selain peduli kepada sepakbola Indonesia, kami juga berduka atas meninggalnya Haringga dan mengutuk tragedi di GBLA hari Minggu 23 september 2019 lalu,” jelasnya.

Didi menegaskan, akan menggagas bersama eks pemain legenda Persija untuk membahas masalah suporter ini.

”Kami akan berkumpul, dan membahas masalah ini. Karena sejak jaman kami, tak pernah ada konflik antar suporter,” terangnya.

Didi berharap, kejadian Haringga di GBLA minggu kemarin, menjadi kejadian yang terakhir.

”Sudahi fanatisme berlebihan, dan kedepan mari kita bersama merangkul demi sepakbola nasional yang lebih baik kedepannya,” paparnya. (feb/AF/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan