Kang Emil-Dedi Satu Simpul

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditetapkan sebagai Dewan Pengarah dalam Tim Sukses (Timses) pasangan Jokowi Dodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ridwan Kamil didampingi Uu Ruzhanul Ulum yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, dirinya akan selalu mentaati aturan yang berlaku. Emil menyatakan tidak akan menerima tawaran, jika harus melanggar aturan sebagai kepala daerah. Menurutnya, jika aturan tersebut diperbolehkan, maka dirinya tidak akan menolak.

”Yang penting jangan melanggar aturan. Kalau tidak melanggar saya ikut, tapi kalau melanggar saya tidak ikut. Bentuk melanggarnya misalkan kayak memanfaatkan jabatan, atau apa,” tegas Emil di Bandung, kemarin (21/9).

Disinggung mengenai dirinya yang akan berada dalam satu bagian bersama Dedi Mulyadi, Emil mengaku tidak memiliki masalah. Sebab, dia menilai politik di Indonesia cenderung dinamis. Untuk itu, Emil meminta agar dalam berpolitik tidak melibatkan perasaan.

”Kenapa sih, selalu dipertanyakan? Kan formasi politiknya sudah berubah. Politik itu enggak boleh baperan. Masa, masa lalu dibawa-bawa terus,” kata dia.

Secara tegas, Emil menuturkan agar tidak lagi menyangkut pautkan Pilkada Jawa Barat 2018 dengan Pilpres 2019 lantaran selalu akan ada perubahan politik. Menurut Emil, dalam politik dipastikan akan ada formasi maupun dimensi baru yang pastinya berubah.

”Dulu juga kan pak Aher melakukan di 2014 tapi kenapa sekarang ramai? Saya kira kita harus adil. Selagi tidak melanggar, saya kira enggak masalah,” kata dia lagi.

Dengan jabatannya sebagai Dewan Pengarah Timses Jokowi-Amin, Emil mengaku mendapat arahan untuk bisa menyosialisasikan pasangan tersebut di Jawa Barat. Namun, lanjut Emil, dia juga diminta agar tetap menjalankan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.

”Arahan tim pemenangan jabar, sederhana, ikuti aturan saja karena bagaimana pun saya harus tetap adil sebagai pemimpin,” ujarnya.

Di bagian lain, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung tancap gas menyusun strategi pemenangan. Menurut dia, strategi tersebut harus dieksekusi sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan berdasarkan tupoksi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan