Kabupaten Bandung Songsong Jabar Mandiri Pangan 2030

SOREANG – Kabupaten Bandung makin gencar dengan program pembangunan bidang pangan. Menurut Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip, hal itu sebagai upaya percepatan dalam menyongsong Jawa Barat yang mandiri pangan tahun 2030.

Program itu, sebut bupati selaras dengan salahsatu visi misi pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di bidang pangan yang dinilainya sangat penting, karena menyangkut keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Bahkan sebut bupati, beberapa waktu lalu pemerintah Provinsi Jabar sudah melakukan inventarisasi potensi pangan yang ada di wilayah Jawa Barat. Menurut Dadang, hal itu sangat penting, karena dari penyusunan potensi dari 27 kabupaten/kota yang ada, pemerintah provinsi dapat melakukan pengembangan bidang pangan.

”Penyusunan ini sangat penting untuk menyongsong Jabar mandiri pangan di tahun 2030. Ya, semuanya aktif berkontribusi, apalagi potensi pangan Kabupaten Bandung sangat beragam,” ungkap Bupati Bandung Dadan M. Naser saat ditemui di Rumah Dinas, Rabu (26/12).

TINJAU MAKET: Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M Naser (pangsi hitam) saat meninjau maket Gedung PIM.

Selain untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat, percepatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional, nasional, provinsi dan khususnya tingkat kabupaten.

Bupati Bandung mengaku, mendukung penuh program Jabar Mandiri Pangan Tahun 2030, karena hal itu dinilai mampu memperkokoh solidaritas antar berbagai unsur baik masyarakat, pemerintah dan swasta untuk menanggulangi masalah pangan dan gizi. Salahsatu upayanya dengan memasyarakatkan gerakan cinta pangan lokal dari usia dini hingga dewasa melalui berbagai kegiatan, khususnya di Jawa Barat.

TINJAU HIDROPONIK: Bupati Bandung Dadang M. Naser saat meninjau perkebunan hidroponik yang ada di Kabupaten Bandung.

”Saya sangat mendukung dengan program ini, makanya kita perlu terus mengampanyekan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan halal. Kita dorong agar masyarakat mengetahui juga keanekaragaman olahan pangan lokal, untuk dikonsumsi bahkan untuk pengembangan kreativitas industri pangan. Selain itu menjaga ketersediaan dan swasembada pangan untuk masyarakat,” papar bupati.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan