Jokowi Nyalakan Listrik untuk 60 Ribu Warga Tak Mampu di Jabar

BOGOR – Presiden RI Joko Widodo membagikan sertifikat sambungan listrik gratis ke 82 rumah tangga miskin dan rentan miskin di Bogor, kemarin (2/12). Sebelumnya Presiden berkesempatan menyalakan listrik lima rumah tangga di Bantarjati, Bogor.

Kepala negara yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, sambungan listrik gratis ini disponsori oleh 34 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyasar 235.756 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang ada di Jawa Barat sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Untuk tahap awal, kata dia, penyambungan listrik gratis ini dilakukan di delapan ka­ sebanyak 130.248 kepala kelubupaten/kota dengan sasaran arga (KK) yang tersebar di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Sukabumi.­

”Sampai dengan tanggal 30 November 2018 sudah ter­sambung dengan baik seba­nyak 60.741 KK, melampaui target November sebanyak 60 ribu KK, hingga saat ini terus dilakukan proses penyambungan,” papar Jokowi.

BUMN yang berpartisipasi dalam Program Sponsorship Sinergi BUMN Penyambungan Listrik Gratis untuk Masyarakat Miskin tersebut sebanyak 34 BUMN dan 1 Anak Perusa­haan yaitu PLN, Bulog, Jamkr­indo, Pegadaian, Semen Indo­nesia, Dahana, Perhutani, BRI, Pindad, Telkom & Telkomsel, BNI, Airnav, Askrindo, Wa­skita, PTPN III Holding (PTPN VIII), Jasa Marga, Jasa Raharja, Jasindo, Biofarma, KAI, Hu­tama Karya, Telkomsel, Perta­mina, Mandiri, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, BTN, PIHC, WIKA, PP, PGN, Antam, Taspen, ASDP dan POS.

Dalam pelaksanaan program ini, kata dia, masyarakat mendapatkan penyambung­an listrik secara gratis dengan daya 450 VA. Daya 450 VA tersebut cukup untuk meng­gunakan TV, penanak nasi, dan menyalakan lampu.

Untuk biaya, PLN dan Aso­siasi Instalatir memberikan keringanan Biaya Penyam­bungan dan Pemasangan Instalasi sebesar 50 persen. Sehingga biaya yang perlu dibayar oleh Sinergi BUMN hanya sebesar Rp 500 ribu.

Terkait listrik gratis, Direktur Utama PLN Sofyan Basir yang ikut hadir dalam acara penin­jauan tersebut menjelaskan, sebelumnya masyarakat tidak mampu ini menyambung dari tetangga untuk menda­patkan listrik.

”Masyarakat kurang mampu ini belum mendapat listrik dari PLN. Mereka terpaksa menyambung dari tetangga, bayar 40 sampai 50 ribu untuk lampu tiap bulan atau meng­gunakan penerangan lain seperti lampu teplok,” papar Sofyan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan