Jaga Titik Tempat Wisata

CIMAHI– Menghadapi libu­ran Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang juga bersamaan dengan libur sekolah, Jajaran akan fokus pada pengamanan jalur-jalur lalu lintas menuju tempat wisata.

Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Suharto menyebutkan, ada sebanyak 24 titik tempat wisata yang masuk wilayah polres Cimahi yang biasa ba­nyak dikunjungi wisatawan saat liburan. pihaknya akan menempatkan personil lebih untuk pengamanan.

”Pengamanan bukan hanya ditempat wisatanya saja. Tapi kita juga akan perhatikan mulai dari jalur hingga kemungkinan adanya bencana di tempat-tempat itu,” katanya, usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Ope­rasi Lilin 2018 di Mapolres Ci­mahi, keamrin. (17/12).

Menurutnya, dibeberapa dari kontur dan kultur serta lebar jalan relatif kecil rentan terjadi kecelakaan serta bencana long­sor. Seperti di daerah Cibodas dan Kampung Sukamulya.

’’Pada dua bulan terakhir ini sudah terjadi dua kali long­sor,” ujarnya.

Dia mengaku, pihaknya sudah melayangkan surat kepada pi­hak PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, untuk kelas jalan terutama yang mengarah ke Cibodas. Sebab, beberapa ma­syarakat sekitar menginginkan agar bis tidak melalui jalur ter­sebut. Apabila surat sudah di jawab oleh pihak provinsi kami akan kerjasama dengan Depar­temen Perhubungan untuk memasang rambu-rambu lalu lintas golongan bus.

”Jadi cukup riskan apabila tidak ada pembatasan golongan untuk kendaraan-kendaraan yang be­sar. Hal itu kami lakukan demi kelancaran dan keselamatan wisatawan yang masuk ke jalur tersebut,” bebernya.

Sementara untuk antisipasi kemacetan di jalur wisata Lembang tersebut, Suharto mengaku, pihaknya akan memprioritaskan rekayasa arus lalu lintas dari arah Ko­ta Bandung menujung Jalur Wisata Lembang. Sedangkan pada siang hari, pihaknya akan melakukan situasional.

Selain itu, pihaknya juga akan gunakan Diskresi jika memang di jalur-jalur tersebut terjadi ke­padatan untuk mengurai kepa­datan kendaraan di wilayah tersebut. Bahkan untuk peng­elola tempat wisata dia akan memberikan pengertian agar agar pengunjung tidak parkir sembarangan atau dibahu jalan.

”Itu agar tidak menambah kemacetan, jadi managemen tempat wisata harus menutup pintu masuk apabila tempat parkir sudah penuh,” kata­nya. (ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan