BKKBN Terus Optimalkan Kampung KB

BANDUNG – Keberadaan kampung KB di Jawa Barat kedepan rencananya akan terus ditingkatkan. Sehingga, program-program KB dapat langsung diterima dan dirasakan oelh masyarakat.

Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, Kampung KB di Jabar merupakan miniatur program kependudukan yang berisi program pembangun dimulai dari satuan kelompok terkecil yaitu, keluarga.

IKUT TERJUN: Jajaran perangkat desa selalu membantu keberadaan kampung KB di desa Naluk dusun II.

Kampung KB memiliki hubungan erat dengan bidang lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia.
Terutamanya bagi masyarakat dengan jumlah penduduk padat, daerah terpencil, penduduk miskin, dan pesisir.

Dia menyebutkan, di Jabar kampung KB berjumlah 1.326 yang tersebar di kabupaten/kota di Jabar. Bahkan, untuk 2018 keberadaan kampung KB akan terus bertambah.

’’ Dari jumlah itu sebanyak 625 Kampung KB bersumber dari APBN dan 700 dari APBD kabupaten dan kota. Maka diharapkan jumlah Kampung KB akan terus bertambah dengan banyaknya dukungan terutama dari pemerintah daerah,’’jelas Teguh ketika ditemui kemarin. (20/8)

Dia menuturkan, berdasarkan target Kampung KB di Jabar sebetulnya sudah sangat baik. Sehingga, perlu dijalankan programnya secara berkesinambungan. Terlebih, Kampung KB didirikan bukan mengurusi soal aseptor KB saja tetapi mengurusi juga soal sosial, ekonomi,lingkungan dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumedang Nasam mengatakan,
di Desa Naluk II Kecamatan Cimalaka, merupakan salah satu desa yang dinilai cukup berhasil dalam melaksanakan program Kampung KB-nya.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator keberhasilan di desa itu di antaranya, angka kelahiran menurun, peningkatan kesejahteraan, dan partisipasi warganya terhadap KB metode jangka panjang menunjukkan kenaikan.

Dia mengatakan, di Kabupaten Sumedang saat ini 27 Kampung KB. Bahkan, setelah ada Kampung KB di desa tersebut ada perubahan dengan ditunjukan angka partisipasi KB meningkat yaitu dari awal pencanangan hanya sekitar 72 persen menjadi 82 persen.

“Ini sangat berhubungan juga dengan menurunnya angka kelahiran di Kabupaten Sumedang, terutama yang cukup berhasil adalah di Desa Naluk II,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan