Emil Siap Kontestasi Pilkada Jabar 2018

Kemudian, dia juga mampu meningkatkan kualitas manusia di Kota Bandung, dengan nilai tertinggi yakni 80.13.  Meraih Adipira setelah 17 tahun  anugrah kebersihan itu absen di Kota  berjuluk Paris van Java itu.

Menurut Emil, kota ini harus dibangun dengan  keseimbangan. Mengubah harus dengan semangat keilmuan, dan transparansi. ”Saya dirikan lebih dari 10 penasihat wali kota, karena mereka yang akan menjaga saya dari one man show,” ujarnya.

Dalam meraih kemenangan, Emil menyatakan bahwa kita harus belajar pada sejarah Islam. Nabi Muhammad sering berstrategi mengalah untuk menang. Contohnya pada Perjanjjan Hudaibiyah, yakni perjanjian umat Islam dengan kafir Quraish. Dalam perjanjian tersebut, kaum Quraish tidak mau ada pernyataan syahadat, nama rasul karena mereka belum mengakui Islam sebagai agamanya.

”Rasulullah saat itu mengalah, namun kita tahu akhirnya Islam diterima oleh masyarakat Quraish,” ujarnya.

Emil menegaskan, harus menang dengan  dua cara, yakni  menang dengan ahlak bagus. Bukan dengan menjelek-jelekan orang lain atau lawan politik. Kedua, menang dengan gagasan dan solusi, bukan dengan memaki-maki orang lain. ”Kita harus menang dengan ilmiah, dengan cara-cara yang terukur,” ujar Emil.

Terkait pasangannya dalam  Pilkada Jabar, menurut Emil, Partai Nasdem mempersilakan dirinya mencari pasangan. Untuk itu dia sudah membuka komunikasi dengan beberapa kandidat calon wakil Gubernur. ”Dalam dua tiga minggu ke depan, mudah-mudahan sudah ada jawaban siapa pendamping saya,” tuturnya.

Sementara itu, koordinator simpul relawan RKJBR, Hanief Muhammad menyatakan sejak empat tahun lalu kita bisa melihat erbedaan cukup jauh dari kondisi Bandung saat kang Emil belum menjabat. ”Leadership harus diteruskan. Pembenahan harus ditularkan ke daerah lain,” kata dia.

”Kita terbentuk karena masyarakat yang sayang sama Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil, Red). Kita ingin bersinergi dengan simpul relawan lain. Kita ingin memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat,” papar Andreansyah dari Jabarkabakti, kemarin.

Di bagian lain, terbentuknya simpul relawan tersebut berawal dari pemuda-pemudi di daerah melihat Wali Kota Bandung bisa lebih memfasilitasi kreativitas anak muda. ”Kami merasa percaya bawha di kepemimpinan Ridwan kamik, lebih bisa mengayomi dan memfasilitasi pemuda,” tutur Djihad dari relawan Jakamuda. (drx/pan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan