Contoh Teks Khutbah Jumat: Ketika Amanah Diberikan kepada yang Bukan Ahlinya

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang ketika amanah diberikan kepada yang bukan ahlinya. (Pixabay/Mediamodifier)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Berikut teks contoh khutbah Jumat yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat 19 Desember 2025, nanti.

Melansir dari laman resmi NU Online, teks khutbah Jumat kali ini akan membahas tema tentang “Ketika Amanah Diberikan kepada yang Bukan Ahlinya”.

Nabi Muhammad SAW pernah berpesan jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran.

Baca Juga:Kata Bojan Hodak Soal Kabar Peminjaman Hehanussa Bersaudara, Fix Dilepas?30 Kode Redeem Free Fire Terbaru 18 Desember 2025, Buruan Klaim Sekarang!

Kalimat tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Secara logika, bila kita hendak mengerjakan suatu urusan, mestinya harus mengetahui ilmunya.

Semisal, bila hendak membangun rumah dilakukan dengan sembarangan bisa saja rumah tersebut tidak jadi atau bahkan lekas roboh.

Atau mengobati orang yang sakit, tanpa ilmu, bisa jadi yang sakit malah tambah parah. Oleh karenanya, serahkanlah urusan kepada ahlinya.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللّٰهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mengawali khutbah Jumat ini, marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah kepada kita.

Untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala.

Pada kesempatan ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Beribadah kepada Allah akan menjadi manifestasi ketakwaan kita, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Baca Juga:PSSI Segera Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia, John Herdman?20 Kode Redeem FC Mobile Aktif 18 Desember 2025, Borong Sebelum Kedaluwarsa!

Artinya, “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqarah ayat 21) Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah

Manusia dianugerahi Allah akal dan ilmu pengetahuan yang luas. Melalui keduanya, manusia mampu berpikir, belajar, dan mengembangkan berbagai keterampilan.

Namun, keluasan ilmu tersebut tidak dimiliki setiap orang dalam kadar dan bidang yang sama. Inilah yang menjadikan manusia berbeda satu sama lain dalam kepandaian dan keahlian.

Karena perbedaan itu, seseorang bisa unggul dalam satu bidang, tetapi kurang terampil di bidang lain. Ada yang ahli dalam dunia kesehatan, namun tidak cakap dalam pertukangan.

Ada yang mahir di bidang olahraga, tetapi tidak pandai memasak. Seorang ulama atau ahli agama belum tentu terampil mengemudikan kendaraan, sebagaimana seorang negarawan yang piawai mengambil kebijakan tidak serta-merta mahir bertani.

0 Komentar