JABAR EKSPRES – Harga emas hari ini menunjukkan tren penguatan baik di pasar global maupun domestik Indonesia. Kenaikan ini menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai yang diminati investor di tengah ketidakpastian ekonomi global dan arah kebijakan moneter yang lebih longgar.
Diketahui bahwa harga spot emas dunia tercatat mencapai sekitar USD 4.300 per ounce. Jika dikonversikan ke satuan gram dengan kurs terkini, nilainya setara sekitar Rp 2.299.000 per gram.
Penguatan harga emas global didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang membuat aset non-bunga seperti emas menjadi lebih menarik.
Baca Juga:Harga Emas Hari Ini 12 Desember 2025: Naik Tipis, Tren Menguat Jelang Akhir TahunAS Bentuk Koalisi 'Pax Silica' untuk Perkuat Kerja Sama AI dengan Negara Mitra
Sejalan dengan tren global, harga emas di Indonesia juga mengalami kenaikan. Harga jual emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) berada di kisaran Rp 2.402.600 per gram untuk pecahan besar.
Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali ditetapkan sekitar Rp 2.322.000 per gram. Pegadaian turut menawarkan harga yang relatif serupa, dengan harga jual emas Antam ukuran 1 kilogram mencapai sekitar Rp 2.405.499.000.
Selain Antam, produk emas dari produsen lain juga mencatatkan pergerakan harga yang bervariasi. IndoGold mencatat harga beli emas di level Rp 2.369.199 per gram, dengan harga buyback sekitar Rp 2.313.000 per gram per 14 Desember 2025.
Sementara itu, UBS Gold 99,99 persen ukuran 1 gram dijual seharga Rp 2.508.000, dengan harga beli kembali di kisaran Rp 2.310.000 per gram.
Dari sisi tren, harga emas dunia tercatat naik sekitar 0,43 persen menjadi USD 138,26 per gram, dengan kenaikan sekitar 3,04 persen dalam sebulan terakhir. Di dalam negeri, harga emas Antam dilaporkan naik Rp 9.000 menjadi Rp 2.462.000 per gram pada 13 Desember 2025, mencerminkan kuatnya sentimen positif pasar.
Ke depan, prospek harga emas masih dinilai cukup menjanjikan. Hal tersebut diakibatkan karena geopolitik, potensi pelonggaran kebijakan moneter global, serta fluktuasi nilai tukar rupiah menjadi faktor utama yang berpotensi mendorong harga emas tetap berada di level tinggi.
Meski koreksi jangka pendek masih mungkin terjadi, emas diperkirakan tetap menjadi pilihan investasi favorit masyarakat Indonesia hingga akhir tahun, khususnya bagi investor yang mengutamakan stabilitas dan keamanan aset.*
