JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait munculnya dua bibit siklon tropis yang berpotensi memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Informasi ini disampaikan melalui unggahan resmi BMKG yang merujuk pada data Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Indonesia.
Bibit Siklon Tropis 93W, Bergerak dari Pasifik Timur ke Utara Sulawesi
Bibit pertama, yakni 93W, awalnya terpantau di wilayah Pasifik Timur, tepatnya di sekitar Laut Papua.
Baca Juga:Respon Zulhas Soal Videonya yang Viral Saat Panggul Beras di Lokasi Banjir SumatraPenuhi Kebutuhan Nasabah Saat Libur Nataru, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai secara Net Sebesar Rp 25 Triliun
Namun seiring pergerakannya, sistem ini kini berada di sekitar Kepulauan Samar, Filipina, yang letaknya tidak jauh dari wilayah Sulawesi Utara.
BMKG mencatat, 93W memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot atau sekitar 37 km/jam, dengan tekanan minimum 1005 hPa.
Meski aktivitasnya cukup signifikan, potensi bibit ini untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam masih berada dalam kategori rendah.
Dampak tidak langsung dari 93W diperkirakan mulai terasa hingga 8 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, terutama berbentuk peningkatan intensitas hujan.
BMKG menyebutkan, Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan menjadi dua wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
Bibit Siklon Tropis 91S, Terbentuk di Barat Daya Lampung
Sementara itu, bibit kedua yang diberi kode 91S terbentuk di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung. Bibit siklon ini mulai terdeteksi pada Minggu.
Menurut laporan BMKG, 91S mencatatkan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot atau 28 km/jam, dengan tekanan minimum mencapai 1010 hPa.
Baca Juga:Penerimaan Pajak Digital Capai Rp43,75 Triliun, Pemerintah Tunjuk Roblox Sebagai Pemungut PPN PMSEUBK Perkuat Peran Kader-Keluarga dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Balita Lewat Edukasi MTBS dan Media Flashcard
Sama seperti 93W, peluang 91S berkembang menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan juga masih rendah.
Namun demikian, dampak cuaca tetap harus diwaspadai. BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Bengkulu dan Lampung.
Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang muncul di beberapa wilayah perairan penting, seperti:
• Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung,
• Perairan barat Lampung,
• Samudra Hindia selatan Jawa.
Fenomena ini menandakan bahwa aktivitas atmosfer di sekitar wilayah Indonesia cukup dinamis dan dapat memengaruhi kondisi maritim secara signifikan.
