JABAR EKSPRES – Nama Dewi Astuti seketika menjadi perhatian banyak orang, setelah ditangkap oleh BNN beserta tim Gabungan dalam operasi senyap lintas negara pada 1 Desember 2025 lalu di Kamboja.
Dewi Astutik atau PA diduga menjadi otak penyelundupan 2 ton sabu dengan nilai sangat fantastis yakni mencapai Rp5 Triliun, yang sudah terungkap sejak Mei 2025 lalu.
Wanita 43 tahun ini diduga kuat terlibat dalam sindikat narkoba jaringan Golden Triangle yang juga terlibat dalam sejumlah kasus besar peredaran narkoba dari jaringan Golden Cresecent.
Baca Juga:Link Nonton 10 Judul Drama China Pendek Tentang CEO Jatuh CintaIndeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat
Bukan hanya Indonesia, Dewi Astutik juga merupakan buronan beberapa negara lain seperti Korea Selatan.
Penangkapan Dewi Astutik juga menjadi sorotan banyak negara, apalagi operasi kali ini melibatakan banyak pihak, yakni BNN, BAIS, Kepolisian Kamboja, Interpol, KBRI Phnom Penh, serta Bea Cukai.
Seperti apa sepak terjang Dewi Astutik yang ternyata mantan TKW asal Ponorogo ini? berikut profil singkatnya :
Nama Dewi Astutik tercatat dalam KTP sebagai warga Ponorogo, dia lahir di Ponorogo pada 8 April 1983 dan beralamat di RT. 01, RW.01. Dusun Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur.
Menurut Kepala Dusun Dukuh Sumber Agung, Gunawan, Dewi bukan warga asli daerah tersebut, melainkan pendatang dari Slahung yang mulai tinggal di sana setelah menikah dengan seorang warga setempat pada tahun 2009.
Dari keterangan para tetangganya, Dewi diketahui memiliki riwayat panjang sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Ia pernah bekerja bertahun-tahun di Taiwan, kemudian di Hong Kong, dan terakhir di Kamboja.
Setiap kali pulang dia kerap tampil dengan gaya dan penampilan yang berubah-ubah, termasuk gaya rambut yang sering berganti.
Baca Juga:7 Aplikasi Edit Foto AI Terlengkap Untuk Restorasi Foto Lama Akhirnya Sukinah Bisa Menikmati Kehangatan Cahaya Listrik di Tengah Dinginnya Udara Dieng
Seperti pada 2023, ia sempat pulang ke Ponorogo setelah Lebaran dan berpamitan hendak kembali bekerja ke luar negeri, dengan alasan sulit mendapatkan pekerjaan tetap di kampung.
Warga sangat terkejut saat melihat berita penangkapannya, dan baru mengetahui pekerjaan Dewi di luar negeri yang terlibat dengan jaringan narkoba lintas negara.
Kini Dewi Astutik berada dalam pengamanan BNN dan akan segera menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap pendanaan, logistik dan jejaring internasional yang mengedarkan berbagai jenis narkotika di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara, setibanya di Indonesia.