JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi (MBG) disebut ikut memicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di Bandung menjelang Natal dan Tahun Baru.
Permintaan bahan baku dari dapur-dapur program tersebut meningkat, terutama untuk telur, wortel, dan daging ayam.
“Memang itu ada peningkatan dari tingkat konsumsi yang menyebabkan harga naik,” kata Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Baca Juga:Jelang Nataru Komoditas Pangan di Bandung Merangkak Naik, DKPP Beberkan Pemicunya!Seminar Policy Brief PKN II 2025 Tekankan Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan Nasional
Menurut dia, beberapa dapur MBG meminta pasokan langsung kepada pemerintah karena ketersediaan sayuran di pasar menipis.
“Karena saya ada beberapa dapur yang meminta kita untuk penyediaan sayuran, wortel dan keju, karena memang di pasaran sedikit,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, dampak MBG tahun ini berbeda dengan periode yang sama tahun lalu, ketika program tersebut belum berjalan masif.
“Ya ada sedikit,” kata Gin Gin saat ditanya perbandingan dengan tahun sebelumnya.
Permintaan MBG disebut lebih banyak terserap di tingkat distributor dan agen besar.
“Pedagang beberapa merasakan katanya tidak terdampak dengan adanya ini. Karena belanjanya mungkin tidak ke tingkat eceran tapi ke tingkat distributor atau agen atau pendagang besar itu,” ujar Gin Gin.
Meski demikian, dia menilai pertumbuhan dapur MBG mulai melandai.
“Sekarang agak relatif stagnan lah,” kata dia.
Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah pusat mendorong diversifikasi konsumsi protein.
“Makanya sekarang ada imbauan untuk mengganti telur ayam ke protein lainnya seperti telur puyuh dan sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga:Harga Pangan di Bandung Melonjak, Pedagang Keluhkan Pasokan dan Dampak MBGInvestasi Tepat Sasaran Jadi Kunci Atasi Ketimpangan Ekonomi Kota Bandung
Pemkot Bandung menyiapkan intervensi pasar jika harga semakin naik, termasuk melalui gerakan pangan murah pada awal Desember.
Gin Gin mengingatkan warga tidak melakukan pembelian berlebihan.
“Selama warga juga tidak ikut panik, panic buying gitu misalnya. Panik itu yang akan mengganggu juga,” katanya.
