JABAR EKSPRES – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor semakin memperketat pelaksanaan operasi sisir di berbagai sektor pajak untuk mengejar target pendapatan daerah yang belum terpenuhi menjelang akhir tahun.
Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada potensi pajak yang terlewat pada periode krusial ini. Karena itu, pengawasan dan pemeriksaan di seluruh jenis pajak daerah terus ditingkatkan.
Per 21 November 2025, realisasi pajak daerah Kota Bogor telah mencapai 81,9 persen dari target sebesar Rp1,243 triliun. Artinya, masih terdapat ruang optimalisasi yang harus dikejar dalam sisa waktu sekitar satu bulan.
Baca Juga:Tak Nyalakan Sein, Berujung Maut: Akademisi Bedah Faktor Psikologis di Balik Kekerasan RemajaHari Guru 2025, Habib Syarief : Jadi Momentum Revisi RUU Sisdiknas
“Sebagian besar sudah tercapai, jadi dengan waktu tersisa ini kami melakukan operasi sisir di semua jenis pajak. PBB kami sisir, reklame juga, semua sektor pajak,” ujar Deni, Rabu (26/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa operasi sisir dilakukan untuk memastikan kepatuhan wajib pajak melalui pemeriksaan langsung di lapangan, sehingga pembayaran pajak sesuai ketentuan dan nilai sebenarnya.
Salah satu fokus operasi adalah pemeriksaan serta pengawasan pajak hotel dan restoran. Selain itu, Bapenda juga berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memaksimalkan realisasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Deni menambahkan bahwa langkah intensif ini penting untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak sekaligus meminimalisasi potensi tunggakan di akhir tahun.
“Harapan kami semua patuh dan membayar pajak sesuai ketentuan. Dengan pengawasan lebih intensif, kami yakin target pajak tahun ini dapat tercapai,” ujarnya.
Ia memastikan bahwa seluruh kegiatan penagihan dan pengawasan di Kota Bogor berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Bapenda berharap tingkat kepatuhan wajib pajak terus meningkat sehingga target penerimaan pajak dapat dipenuhi sepenuhnya.