BTT Jabar Turun jadi Rp 129 Miliar, Ini Penjelasan Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono saat Paripurna Kamis (20/11). (Dok Humas)
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono saat Paripurna Kamis (20/11). (Dok Humas)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 Jawa Barat telah disetujui. Besara anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) turun di tengah ancaman bencana.

Persetujuan APBD itu dilakukan pada Paripurna Kamis (20/11). Rinciannya, Pendapatan Daerah berubah dari Rp 28,78 triliun menjadi Rp 30,115 triliun. Atau naik sekitar Rp 1,3 triliun.

Belanja daerah juga berubah dari Rp 28,49 triliun menjadi Rp 29,829 triliun. Atau naik sekitar Rp 1,3 triliun.

Baca Juga:Raih Banyak Alumni Lolos Seleksi APH dan Sekolah Kedinasan, Bimbel Terpadu Jadi Incaran PesertaBukti Konsistensi Layanan Gas Bumi, FSRU Lampung Terima Kargo LNG ke-20

Sementara untuk pembiayaan daerah tidak berubah. Yakni penerimaan pembiayaan Rp 380 miliar dan pengeluaran pembiayaan Rp 666 miliar. Lalu volume APBD menjadi Rp 30,496 triliun.

Salah satu rincian belanja daerah adalah untuk alokasi BTT. Pos anggaran yang biasanya digunakan untuk penanggulangan bencana itu nilainya turun dari usulan rancangan APBD. Yakni dari Rp 251,510 miliar menjadi Rp 129,510 miliar.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa penyusunan APBD itu itu dilakukan atas dasar angka optimistis. “Naik dan turunnya anggaran itu kan melihat perkembangan yang terjadi. Dan hari ini kami mengoptimalkan belanja sejak awal, ” cetusnya.

Pria yang akrab disapa KDM itu melanjutkan, dari dulu pemerintah daerah itu punya kebiasaan menyusun anggarannya dengan penetapan anggaran pesimis. Kebiasaan itu kemudian dirubah menjadi anggaran yang lebih optimistis.

“Pemda punya kebiasaan menyimpan uang di BTT terlalu besar, namun akhirnya tidak terbelanjakan. Saya menghindari itu sebenarnya, sehingga belanja optimisnya dari awal, ” jelasnya. (son)

0 Komentar