JABAR EKSPRES – Seorang siswa SMPN 2 Tanjungsari di wilayah Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami pingsan.
Menurut Kepala SMPN 2 Tanjungsari, Kusyady mengatakan, kronologi awalnya di jam belajar, peserta didik tersebut terlihat sehat dan beraktivitas seperti biasanya.
“Sedang pembelajaran seperti biasa, pagi-pagi di dalam kelas, kejadiannya sekitar pukul 8.00 WIB,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (4/11).
Baca Juga:Berantas Premanisme di Sumedang! Polisi Tangkap 6 Pelaku Meresahkan di Tiga TKP Berbeda Kandang Domba di Sumedang Ludes Terbakar, Puluhan Ekor Ternak Terpanggang
Kusyady menerangkan, almarhum merupakan siswa kelas 8, yang dinilai cukup aktif dan berprestasi di bidang olahraga bulu tangkis.
“Bahkan masuk ke sekolah juga lewat jalur prestasi cabang olahraga bulu tangkis,” terangnya.
“Bahkan setelah masuk SMP langsung aktif di bidang olahraga fokus bulu tangkis eskulnya,” lanjut Kepsek.
Dijelaskan Kusyady, ketika kegiatan belajar mengajar (KBM), almarhum secara tiba-tiba mengalami kejang-kejang, kemudian tak sadarkan diri alias pingsan.
“Kita bawa ke UKS lalu diberi kayu putih tidak kunjung sadar, langsung kita telpon Puskesmas dan ambulans menjemput ke sini,” jelasnya.
Kusyady memaparkan, ketika dibawa menggunakan ambulans untuk dilakukan penanganan medis, almarhum masih terasa denyut nadinya.
Akan tetapi, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya ketika di Puskesmas, sehingga kabar duka pun menyelimuti SMPN 2 Tanjungsari.
Baca Juga:KMP Desa Sindanggalih Sumedang Perkuat Gotong Royong Jadi Pondasi Ekonomi Lokal Beralasan Antrean Penuh, RS Unpad Sumedang Diduga Tolak Layani Pasien BPJS
Kusyady menambahkan, faktor meninggal dunia peserta didiknya itu, tidak diakibatkan oleh sajian MBG maupun aktivitas yang berlebihan.
“Soalnya baru masuk kelas, lagi pembelajaran pertama, tiba-tiba kejang, pingsan lalu saat dibawa ambulans ke Puskesmas di sana meninggal dunia,” paparnya.
Kusyady menyampaikan, mengenai kabar duka meninggalnya almarhum, pihak keluarga sudah ikhlas menerima garis takdir.
“Pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas atas kabar duka. Tidak ada tuntutan apa-apa,” pungkasnya. (Bas)
