JABAR EKSPRES – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (29/10) mengumumkan bahwa uji coba pesawat tanpa awak (drone) bawah air bertenaga nuklir bernama Poseidon telah berhasil dilakukan dalam pengujian terbaru pekan ini.
Dalam pertemuan dengan para prajurit yang terluka di Rumah Sakit Mandryka, Moskow, Putin menyebut bahwa untuk pertama kalinya Rusia berhasil meluncurkan mesin bertenaga nuklir untuk sistem drone torpedo bawah laut tersebut.
“Uji coba itu sukses besar,” kata Putin dalam pernyataannya.
Menurutnya, Poseidon memiliki kemampuan luar biasa yang membuatnya hampir mustahil untuk dicegat.
Baca Juga:Kevin Durant Bawa Houston Rockets Kalahkan Raptors 139-121, Catat Kemenangan Kedua BeruntunQatar Kecewa atas Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Serukan Koordinasi dengan AS
“Tidak ada yang seperti ini dalam hal kecepatan dan kedalaman pergerakan kendaraan tak berawak ini di dunia, dan sepertinya tidak akan ada metode intersepsi dalam waktu dekat,” ujar Putin.
Ia juga menegaskan bahwa drone Poseidon memiliki daya hancur yang jauh melampaui rudal antarbenua Sarmat, yang sebelumnya dianggap sebagai senjata nuklir terkuat Rusia.
“Kekuatan Poseidon jauh melampaui kekuatan rudal jarak antarbenua Sarmat kita yang paling menjanjikan. Belum ada Satmat di dunia, dan rudal itu belum digunakan di sini–(Sarmat) akan segera digunakan,” tambahnya.
Putin menjelaskan bahwa drone Poseidon berukuran sangat kecil, “sekitar seratus kali lebih kecil dari reaktor nuklir yang digunakan di kapal selam.” Ia menilai desain mini tersebut menjadi salah satu faktor utama efisiensi dan keunggulan teknologi Rusia di bidang militer bawah laut.
Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa Rusia akan terus mengembangkan sistem persenjataan canggih seperti Poseidon untuk meminimalkan korban jiwa di medan perang. Ia menyampaikan apresiasi kepada para ilmuwan dan insinyur pertahanan Rusia yang terus berinovasi dalam menciptakan teknologi strategis berdaya hancur tinggi namun tetap efisien.*
SUMBER: ANTARA