JABAR EKSPRES – Tokoh Masyarakat Jabar Haru Suandharu turut bersuara terkait mampetnya dana transfer dari pemerintah pusat. Pihaknya mendorong Pemprov giat mencari sumber pendapatan lain hingga memilah prioritas program.
Haru menuturkan, berkurangnya dana transfer dari pusat itu tentu bakal berdampak. Walaupun memang selama ini kucuran dana transfer dari pusat ke Jabar juga sudah terbilang lebih kecil dengan beberapa daerah tetangga.
“Kalau dibanding dengan Jatim dan Jateng itu juga sudah lebih kecil. Ini mau ada lagi pengurangan dari pusat, ” katanya, Selasa (14/10).
Baca Juga:Atlet Hapkido Cimahi Siap Berlaga di Kualifikasi JabarJamin Keamanan dan Higienitas, Polda Jabar Perketat Penyaluran MBG di SPPG Polri
Mantan Ketua Fraksi PKS DPRD Jabar itu berharap pengurangan itu jangan sampai terlalu berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Pemprov perlu mengambil beberapa kebijakan strategis. Baik dari sisi pendapatan maupun belanja daerah. Pendapatan digenjot sementara belanja diefisienkan.
Keputusan pemangkasan anggaran berada di tangan pemerintah pusat. Namun pemerintah provinsi harus tetap aktif mencari sumber pendapatan baru tanpa membebani rakyat.
“Yang jelas jangan ada pungli, baik dari oknum pemerintahan maupun organisasi. Kalau itu terjadi, orang jadi malas investasi, ” katanya.
Menurut Haru, upaya atau kebijakan untuk membuka lapangan pekerjaan dan mendorong investasi jadi penting. Ini untuk mencegah pengangguran di masyarakat dan menjaga geliat ekonomi di Jabar.
“Lapangan kerja akan terbuka jika investasi dipermudah,” sambungnya.
Mantan Ketua DPW PKS Jabar itu juga berharap pemerintah provinsi tidak salah memilih prioritas pembangunan. Di tengah keterbatasan anggaran, program yang tidak berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat sebaiknya ditunda.
“Yang harus diprioritaskan adalah program yang mendorong padat karya dan daya beli sehingga perputaran ekonomi berjalan, ” cetusnya. (son)
